MAUKAH kamu menjadi ibu dan istri Seperti Ummu Aiman? Setelah bunda Aminah wafat, maka Ummu Aiman sebagai ibu ke 2 bagi Rasulullah.
Ia sangat tulus memberikan perhatian, pengorbanan, cinta dan kasih sayang kepada Rasulullah dan juga kepada anak-anaknya, yaitu Aiman dan Usamah bin Zaid.
Baca Juga: Kasih Sayang Ummu Aiman, Ibu Angkat Rasulullah Saw
Menjadi Ibu dan Istri seperti Ummu Aiman
Ia sukses menjaga Rasulullah sebagaimana ia juga sukses mendidik anak-anaknya. Ia sangat tegar dan sabar sebagai istri.
Ia rela berpisah dengan suaminya yang pertama (Ubaid bin Harits) yang menolak masuk Islam, kemudian menikah lagi dengan Zaid bin Haritsah.
Ia sabar ditinggalkan suaminya 9 kali memimpin pasukan yang dikirim oleh Rasulullah, dan jika Rasulullah pergi ke Medan jihad, maka Zaid bin Haritsah atas perintah Rasulullah juga sibuk menggantikan kesibukan Rasulullah di Madinah.
Saat tiba perang Mu’tah, Rasulullah mengangkat Zaed sebagai panglima perang, pada perang Mu’tah ini Zaed gugur dan syahid, hal ini diterima dengan sabar oleh Ummu Aiman dan berdoa, semoga suaminya diterima Allah sebagai syahid.
Ummu Aiman rajin shaum Sunnah hingga dalam perjalanan hijrahpun ke Madinah dalam keadaan shaum, disaat dia sangat haus dan sangat lemah hingga hampir jatuh lunglai tiba-tiba ada seember air yang turun dari langit dan langsung ia minum sehingga ia tidak haus lagi sampai ke Madinah.
Ia selalu membersamai perjuangan Rasulullah bersama kedua anaknya, seperti dalam perang Hunaen, yang saat terdesak sahabat banyak yang mundur, tapi Aiman tetap tegar di barisan terdepan bersama Rasulullah menyerang musuh dengan gagah berani hingga ia gugur dan syahid, keberaniannya dalam perang ini menjadi simbol keberanian prajurit.
Ummu Aiman bersikap tegar dan sabar melihat anaknya syahid hanya berdoa semoga Allah menerimanya sebagai.
Rasulullah mengirim pasukan besar untuk menyerang Romawi yang telah menyerang wilayah Islam, dimana Usamah bin Zaid sebagai panglimanya, tetapi mereka mendapatkan berita bahwa Rasulullah sakit sangat parah, akhirnya mereka kembali ke Madinah dan ternyata setelah sampai Madinah Rasulullah wafat.
Kemudian Khalifah Khalifah Abu Bakar mengirim pasukan tersebut dengan panglimanya Usamah. Cinta Ummu Aiman yang besar kepada Alquran membuat dia sering menangis setelah Rasulullah wafat, karena wahyu Allah berhenti. Itulah Ummu Aiman teladan sejati bagi para muslimah. [Cms]
Ditulis oleh Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di Akun Instagramnya @aanrohanah_16