ChanelMuslim.com – Kiat agar tidak diganggu setan, lakukanlah amalan-amalan ini dijelaskan oleh Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal. Berikut ini adalah amalan-amalan yang bisa dilakukan agar kita tidak diganggu dan terhindar dari gangguan setan.
Ketiga puluh tujuh: Menjaga diri saat mimpi
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
إِذَا رَأى أَحدُكُم رُؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ اللهِ تَعَالَى فَليَحْمَدِ اللهَ عَلَيْهَا وَلْيُحُدِّثْ بِهَا وَفِي رِوَايَةٍ: فَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ وَإذا رَأَى غَيَر ذَلِكَ مِمَّا يَكرَهُ فَإِنَّما هِيَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَليَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang disukainya, bahwasanya mimpi itu berasal dari Allah, maka pujilah Allah karenanya, dan ceritakanlah hal itu.”
—Di dalam riwayat lain disebutkan, maka janganlah ia menceritakan mimpinya kecuali kepada orang yang menyukainya–.
“Dan apabila ia bermimpi sesuatu yang tidak ia sukai, bahwasanya mimpi itu berasal dari setan, maka mintalah perlindungan dari kejelekannya dan janganlah ia menceritakan mimpi buruk tadi kepada siapa pun, niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya.” (HR. Bukhari, no. 6985)
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرُّؤْيَا الصَّالَحِةُ وَفِي رِوَايَةٍ الرُّؤيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللهِ، والحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَمَنْ رَأَى شَيْئاً يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ شِمَالِهِ ثَلاَثاً، ولْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ
“Mimpi yang baik (shalihah)–dalam riwayat lain, mimpi yang indah (hasanah)—itu berasal dari Allah, dan mimpi buruk itu dari setan.
Barangsiapa yang bermimpi sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan mintalah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan, niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya.” (HR. Bukhari, no. 3292 dan Muslim, no. 2261).
An-naftsu adalah hembusan nafas yang halus tanpa disertai air ludah. Hal ini disebutkan dalam Riyadh Ash-Shalihin karya Imam Nawawi rahimahullah.
Baca Juga: Kiat Agar Tidak Diganggu Setan, Lakukan Amalan-amalan Ini (Bagian 12-selesai)
Kiat Agar Tidak Diganggu Setan, Lakukanlah Amalan-Amalan Ini (Bagian 11)
Ketiga puluh delapan: Meminta perlindungan dari dikuasai setan ketika akan meninggal dunia
Dari Abul Yasr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU BIKA AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU ‘INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.
(HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Yang dimaksud dengan beberapa kalimat dalam doa:
At-taroddi artinya jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.Al-hadm artinya tertimpa bangunan.
Al-ghoroq artinya tenggelam dalam air. Al-hariq artinya terbakar api. An-yatakhobbathonisy syaithoonu ‘indal mauti artinya dikuasai oleh setan ketika akan meninggal dunia, sehingga setan menghalanginya untuk bertaubat.
Al-ladhiiga artinya mati dalam keadaan terkena racun dari kalajengking dan ular.
Ketiga puluh sembilan: Mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika diganggu saat shalat
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
لاَ يَجْعَلْ أَحَدُكُمْ لِلشَّيْطَانِ شَيْئًا مِنْ صَلاَتِهِ ، يَرَى أَنَّ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ لاَ يَنْصَرِفَ إِلاَّ عَنْ يَمِينِهِ ، لَقَدْ رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَثِيرًا يَنْصَرِفُ عَنْ يَسَارِهِ
“Janganlah salah seorang di antara kalian menjadikan setan sesuatu dari shalatnya, di mana ia berpendapat bahwa yang benar padanya adalah tidak berpaling kecuali dari sebelah kanannya. Sungguh, aku telah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam kebanyakan berpaling dari arah kiri (setelah shalat.” (HR. Bukhari, no. 852 dan Muslim, no. 707)
(Insya Allah bersambung)
Rujukan: Empat puluh kiat menjaga diri dari gangguan setan ini disarikan dan dikembangkan dari At-Tashiil li At-Ta’wiil At-Tanziil Tafsir Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, karya Syaikh Musthafa Al-‘Adawi, hlm. 799-834.
Sumber: rumaysho.com