ChanelMuslim.com — Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menggelar acara January Board Meeting dengan mengusung tema “We Are Here For A Big Dream” pada tanggal 29-30 Januari 2019, bertempat di Harris Hotel & Convention, Semarang, Jawa Tengah. Rapat kerja nasional (rakernas) tahunan yang dihadiri oleh anggota IFC dari seluruh Chapter di Indonesia ini ditujukan untuk meninjau program kerja IFC sepanjang tahun 2018 serta menentukan program kerja setahun mendatang dari seluruh divisi dalam struktur organisasi IFC, antara lain Organization, Education & Research Development, Institution Relation, Marketing Communication and Public Relation, Business Development of Local Market, Business Development of International Market.
“IFC berkomitmen akan melanjuti program dan kegiatan yang telah dirintis dan dikembangkan di tahun-tahun sebelumnya dengan lebih optimal serta ditunjang program dan kegiatan baru yang berkesinambungan. Sehingga IFC dapat berperan aktif dalam mendorong industri fashion di tanah air. Program dan kegiatan IFC mendatang akan lebih ditekankan pada pengembangan bisnis dalam dan luar negeri yang mengacu pada dinamika perubahan gaya hidup dan teknologi terkini. Dengan memiliki pondasi bisnis yang berkualitas, member IFC tentu dapat berkontribusi dalam memperkuat fashion Indonesia. Secara bersamaan, IFC akan memberikan perhatian pada sektor-sektor lain dalam ekosistem industri fashion, termasuk memasarkan potensi fashion Indonesia di pasar internasional,” papar Ali Charisma, National Chairman IFC, Selasa (29/1/2019) di Semarang.
Rangkaian acara January Board Meeting 2019 meliputi Forum Diskusi dan Coaching Clinic untuk anggota IFC dengan materi Fashion Trend dan Standarisasi Produk. Serta pelantikan anggota baru IFC dan Inauguration Show dari 13 desainer yang baru bergabung dengan IFC, yaitu Novita DP, Agied Derta, Olivia Soesanto, Yunius Mujianto dari Semarang; Erika Ardianto, Raegitazoro, Amelia Dianty, Emmy Theen dari Jakarta; Irmasari Joedawinata dari Bandung; Dissa Indriyana, Rainah Badubah dari Surabaya; Alfatir Muhammad, Noor Umer dari Malang. Gelaran ini untuk memperkenalkan karakter rancangan dari masing-masing anggota baru IFC.
Sebagai penutup acara January Board Meeting 2019, IFC bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Semarang dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Derkanasda) Kota Semarang menggelar Semarang Fashion Trend Show 2019/2020 dengan tema “Epiphany Singularity”. Fashion show yang berlangsung di Gedung Outdetrap Kota Lama Semarang ini akan menghadirkan karya para desainer IFC Semarang Chapter dengan mengacu pada Indonesia Trend Forecasting 2019/2020. Desainer Inge Chu, Christine Wibowo, Devy Ros, Gregorius Vici menampilkan tema “Exuberant”; Agustienna Siswanto, Widya Andhika, Rida, Fenny Chen dengan tema “Cortex”; Bramanta Wijaya, Pinky Hendarto, Angela Chung, Ave Sanjaya dengan tema “Svarga”; Elkana Gunawan, David Yan, Sudarna Suwarsa, Ina Priyono dengan tema “Neo Medieval”. Perhelatan ini didukung oleh Viva Cosmetics selaku Official Makeup & Hairdo, BLANJA.com, Batik Semarang 16, dan Suara Merdeka selaku Media Partner.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti, mengungkapkan, “Pemkot Semarang mendukung sepenuhnya Semarang menjadi tuan rumah JBM 2019 dan Semarang Fashion Trend Show, sejalan dengan pencanangan Semarang sebagai Kota Fashion sekaligus mendukung industri kreatif di bidang fashion. Kami berharap desainer Semarang dan kota Semarang bisa sejajar dengan kota-kota lain yang sudah maju di bidang fashion.”
“Industri fashion menjadi salah satu kategori yang bertumbuh sangat pesat di industri e-commerce. Untuk itu, BLANJA ‘hadir’ di sini, turut mendukung dan menyukseskan acara Indonesian Fashion Chamber di Semarang. Tak hanya itu, kami juga akan sharing dengan para desainer berbakat di event ini agar industri fashion Indonesia bisa semakin maju dan go global,” ujar Jemy Confido, CEO BLANJA.com.
January Board Meeting 2019 sekaligus berperan sebagai ajang bagi seluruh member IFC dari berbagai daerah untuk tampil mengenakan busana dengan mengangkat kekayaan konten lokal yang menjadi ciri khas daerahnya masing-masing dengan sentuhan kontemporer. Diharapkan hal ini dapat memperkuat kebanggaan serta menggaungkan keragaman konten lokal yang potensial dari daerah-daerah di Indonesia.[ind/rilis]