APA itu penyakit kanker nasofaring? Penyakit tersebut pernah diderita oleh almarhum Ustaz Arifin Ilham. Seperti apa penyakit kanker ini?
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kanker Darah dan Gejalanya
Mengenal Penyakit Kanker Nasofaring
Dikutip dari laman Alodokter, Kanker nasofaring adalah jenis kanker tenggorokan yang terjadi pada lapisan luar nasofaring.
Nasofaring merupakan salah satu bagian pada tenggorokan bagian atas yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa benjolan pada tenggorokan, penglihatan kabur, hingga kesulitan membuka mulut.
Penyebab Kanker Nasofaring
Penyebab pasti kanker nasofaring (karsinoma nasofaring) masih belum diketahui secara pasti. Namun, dokter menduga bahwa kondisi ini memiliki hubungan dengan virus Epstein-Barr (EBV).
EBV umumnya terdapat pada air liur dan dapat ditularkan melalui kontak langsung ke orang atau benda yang terkontaminasi.
Kanker nasofaring diduga muncul karena adanya kontaminasi EBV dalam sel nasofaring penderitanya. Sel yang telah terkontaminasi menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
EBV menjadi penyebab beberapa penyakit, seperti mononukleosis. Namun pada kebanyakan kasus, EBV tidak menyebabkan permasalahan infeksi yang berkepanjangan.
Keterkaitan EBV dengan kanker nasofaring masih terus diteliti.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring, yaitu:
1. Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada seorang yang berusia 30-50 tahun.
2. Riwayat kanker nasofaring dalam keluarga.
3. Merokok dan mengonsumsi alkohol.
4. Mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam.
Gejala Kanker Nasofaring
Gejala kanker nasofaring dapat berupa:
Terdapat benjolan pada tenggorokan, infeksi telinga, telinga berdengung (tinnitus), tidak nyaman atau gangguan pendengaran, kesulitan membuka mulut, sakit kepala, wajah terasa nyeri atau mati rasa, mimisan, sakit tenggorokan, hdung tersumbat, dan penglihatan kabur atau berbayang.
Pengobatan Kanker Nasofaring
Pengobatan kanker nasofaring dapat berbeda-beda, disesuaikan dengan riwayat penyakit, stadium kanker, letak kanker, dan kondisi pasien secara umum. Beberapa metode pengobatan kanker nasofaring yang umum digunakan adalah:
Radioterapi. Radioterapi biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker nasofaring yang masih ringan. Prosedur ini bekerja dengan memancarkan sinar berenergi tinggi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Kemoterapi. Kemoterapi adalah metode yang menggunakan obat-obatan yang berfungsi untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi biasanya ditunjang dengan prosedur radioterapi agar efektivitas pengobatan dapat lebih maksimal.
Pembedahan. Karena lokasi kanker terlalu berdekatan dengan pembuluh darah dan saraf, prosedur pembedahan dalam mengatasi kanker nasofaring jarang digunakan.
Metode ini akan dilakukan apabila kanker telah menyebar hingga ke kelenjar getah bening dan perlu dilakukan pengangkatan.
Imunoterapi. Dilakukan dengan pemberian obat yang memengaruhi sistem imun tubuh untuk melawan sel kanker.
Contoh obat imunoterapi yang digunakan untuk kanker nasofaring adalah pembrolizumab atau cetuximab. Dokter akan meresepkan jenis obat biologi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Dokter juga dapat melakukan perawatan paliatif guna mencegah atau mengatasi gejala suatu penyakit dan efek samping atas pengobatan yang diterima.
Perawatan paliatif dapat diberikan bersamaan dengan metode lain yang digunakan untuk mengatasi kanker nasofaring. [ind/Cms]