KISAH Sultan Abdulhamid II Han memecahkan kode rahasia mata-mata yang berniat membunuhnya ini sangat menarik, apalagi diilhami oleh buku detektif terkenal Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle.
Menjadi seorang pemimpin, apalagi setingkat sultan, harus memiliki ketajaman analisis. Sultan Abdülhamid II Han selalu berhati-hati serta tidak begitu saja menyerahkan segala urusan kepada paşalar (para jenderalnya).
“Paşa tunjukkan kepadaku apa yang dilakukan Hiram di depan toko jam itu!” perintah Sultan.
Kehati-hatiannya meningkat semenjak upaya pembunuhan sultan tahun 1905 yang gagal.
Untuk masalah yang berkaitan dengan rahasia keamanan kekhilafahan, maka sultan menangani langsung serta hanya melibatkan orang-orang yang terpercaya.
Istana adalah tempat bersembunyi paling aman setiap pengkhianat dan hubungan keluarga adalah ikatan paling rawan pengkhianatan.
Dari sejak lama, para sultan tegas untuk masalah ini, namun tidak jarang terjebak juga dalam intrik antar faksi keluarga.
Dalam film Payithat Abdülhamid (episode 2), digambarkan bahwa assassin 1905 yang bernama Hiram tertangkap.
Namun, dia terpaksa dibebaskan akibat tekanan opini internasional.
Baca Juga: Sejarah Dicopotnya Sultan Abdul Hamid II dari Kursi Kekhalifahan Utsmani
Sultan Abdulhamid II Han Pecahkan Kode Rahasia Mata-mata dengan Bantuan Sherlock Holmes
Berbagai surat kabar yang dikuasai kaum sekuler di dalam negeri maupun jaringan Yahudi Eropa di bawah pengaruh Theodore Herzl bertubi-tubi menyudutkan Sultan.
Sudah sejak lama, media massa menjadi alat perang para musuh Islam, sungguh aneh jika masih ada yang menduga perang telah usai.
Bukanlah Sultan Abdülhamid II Han jika tidak dapat melihat kesempatan dari keterhimpitan.
Akhirnya sultan berpura-pura kalah karena tekanan opini serta membebaskan sang assassin untuk melihat siapa pengkhianat dari kalangan jenderalnya.
Sultan menegaskan Celal Paşa untuk membuntuti Hiram, namun tidak satu pun orang yang berani bertemu dengannya. Namun, sultan tidak percaya itu!
Pemimpin harus selalu skeptis untuk aspek intelijen dan pengamanan barisan.
Bukan rahasia bahwa Sultan Abdülhamid II Han suka membaca buku dari berbagai belahan dunia, khususnya Eropa.
Ide membongkar rahasia Hiram diperoleh sultan dari buku fiksi-kriminal terbaru Sir Arthur Ignatius Conan Doyle yang populer dengan tokoh fiktif detektif Sherlock Holmes.
Walau benar sultan punya banyak koleksi buku, tapi perlu ditelusuri buku Doyle mana yang dibacanya setelah tahun 1905.
Untuk masa tersebut, karya Doyle terbaru yang berkaitan dengan Holmes tahun 1903 adalah “The Adventure of the Empty House,” mungkin itu yang dibacakan Tahsin Paşa kepada sultan yang sedang sibuk membuat miniatur kereta-api.
Buku selalu menjadi teman para pemimpin kaliber dunia, sudah baca buku apa saja engkau?
Singkat cerita, sultan memecahkan kode rahasia dari gerakan-gerakan kaki Hiram dengan menyuruh Celal Paşa menirukannya.
Sultan Abdülhamid II Han sendiri yang memecahkan kode rahasianya.
Sungguh, apresiasi harus diberikan juga kepada Celal Paşa yang memiliki videographic-memori pada masa ketika tugas seorang mata-mata tidak selalu ditunjang oleh alat yang canggih.
Memang negeri Kaum Muslimin tidak boleh dipimpin oleh orang yang planga-plongo karena para assassin akan kehilangan pekerjaan mereka![ind]
Ditulis oleh: Ustaz Agung Waspodo, S.E., M.P.P., Depok, 21 Rabi’ul-Awwal 1440 Hijriyah