ChanelMuslim.com – Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) menyelenggarakan Open Archery Tournament 2018. Turnamen memanah nasional tersebut memperebutkan piala Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Berlokasi di Lapangan Sepakbola Lembahnendeut, Megamendung, Bogor, suasana sudah sangat ramai, meski hari masih pagi.
Setiap peserta terlihat gagah saat membawa alat panahan lengkap di punggung mereka. Tempat alat panahan memanjang seperti box gitar. Saat dibuka untuk pemeriksaan, terlihat busur dengan panah-panah.
Para peserta terlihat antusias dan sepertinya siap untuk mengikuti kompetisi. Selain memanah dengan cara tradisional, Open Archery Tournament 2018 juga mengadakan lomba berkuda sambil memanah atau biasa disebut Horseback Archery. Ada dua kuda yang disiapkan oleh JIBBS untuk para peserta kompetisi.
Sebelum memulai lomba, tampak panitia berusia sekitar 16 tahun melakukan gladi resik, ia mencoba kuda tersebut dengan menungganginya. Pemuda itu terlihat sudah terbiasa menunggangi kuda bahkan sambil memanah saat kuda berlari.
Persiapan yang dilakukan juga benar-benar profesional. Seperti tidak ada cela dan terbiasa mengadakan acara, meski hanya seorang pelajar. Padahal acara turnamen seperti ini biasanya diselenggarakan oleh para lelaki yang sudah dewasa. Namun, pada turnamen ini terlihat beberapa remaja berusia antara 15 sampai 17 tahun sebagai panitia.
Menurut Owner JIBBS Fifi Jubilea Proklawati, turnamen yang diselenggarakan ini yang mengadakan adalah siswa JIBBS sendiri.
"Mereka sudah terbiasa mengadakan berbagai acara. Sedangkan para guru hanya membimbing, memantau dan memotivasi agar acara berlangsung sukses," katanya Sabtu (1/12/2018).
Setiap setahun sekali, kata Fifi, siswa JIBBS biasanya mengadakan acara nasional yang mengundang banyak peserta dari berbagai sekolah.
"Sehingga ketika ingin mengadakan acara seperti turnamen memanah ini tidak canggung," katanya.
Ketua Panitia JIBBS Open Archery Tournament 2018 Fauzi Rizal mengatakan bahwa dalam struktur panitia, guru-guru JIBBS juga terlibat. Namun, sebagian besar adalah siswa JIBBS sendiri.
"Termasuk saya juga guru di JIBBS," akunya.
Sebelum mengadakan JIBBS Open Archery Tournament 2018, Fauzi mengaku mempelajari berbagai turnamen memanah nasional. Yaitu dengan mengirim siswa JIBSS mengikuti turnamen-turnamen yang diadakan berbagai klub memanah.
[gambar1]
"Alhamdulillah, setiap kita mengirim siswa JIBBS ke berbagai turnamen memanah selalu menang. Dengan pengalaman itu, kami mencoba untuk membuat JIBBS Open Archery Tournament 2018," katanya.
JIBBS Open Archery Tournament 2018 merupakan kompetisi pertama yang diadakan JIBBS. Dengan jumlah peserta mencapai 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
"Peserta dari sini total 350 peserta, dari usia SD hingga umum, dari Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera, Jabar, Jabodetabek," tambahnya.
Untuk kelas kompetisi, kata Fauzi, terdiri dari Horse Bow, Horseback Archery dan Archery umum.
Menurut Fauzi, alasan diadakan JIBBS Open Archery Tournament 2018 adalah untuk mensyiarkan memanah di kalangan masyarakat.
"Kita gagas karena animo masyarakat kan sedang tinggi terutama Archery Traditional, karena dalam rangka menghidupkan sunnah. Buktinya apa? Rasul mempunyai busur yang banyak. Insya Alloh kita bisa mendapat pahala dan sekaligus syiar," tambahnya.
Apalagi, lanjut Fauzi, memanah itu sangat berguna untuk melatih fokus, melatih mental, mengontrol emosi. Di JIBBS, memang sudah beberapa tahun olahraga memanah dipraktekkan ke anak-anak, hasilnya selalu grafik emosinya menurun.
"Memanah itu menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Kalkulasi akurasi, bidikan dan sebagainya sehingga diperlukan emosi yang stabil dalam memanah. Jika tidak, pastinya apa yang kita panah selalu meleset, pungkasnya.
[gambar2]
Tentang JIBBS
SMP/SMA Jakarta Islamic Boy Boarding School (JIBBS) adalah sebuah sekolah yang bertujuan mencetak Khalifah fil ardh (pemimpin dunia/muslim future leader) yang memiliki aqidah Islam yang kuat, berwawasan International dan memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
JIBBS memiliki kurikulum khas yaitu kombinasi 3 kurikulum (Islamic, Nasional, International) yang menjadi kurikulum sekolah, dalam proses pembelajarannya yang akan membuka way of thinking, analytical thinking, thinking skill dan being problem solver Serta peserta didik maksimal 16 orang dalam satu kelas yang dirancang karena rasa kepedulian yang kuat untuk melahirkan atau mencetak para pemimpin yang diharapkan mampu merubah dirinya, merubah orang lain menjadi lebih baik dan merubah bangsa ini lebih baik, paling tidak setara dengan Negara-negara maju lainya.
Maka Yayasan Jakarta Islamic School (JISc) sebagai payung sekolah demi mewujudkan hal tersebut melakukan kerjasama dengan beberapa partner di berbagai Negara (Malaysia, Singapura, Australia, British/UK), demi memperoleh ijazah international yang diakui diseluruh dunia yaitu, IGCSE (program O`Level dan A`Level) from British UK dan perstandaran konsep pengajaran dan pembelajaran.
Visi:
Terbentuknya Khalifah yang berwawasan Internasional, berakhlak Islami dan tetap memiliki jati diri sebagai Bangsa Indonesia.
Misi:
Membentuk manusia yang selalu berfikir kreatif dan independent dengan perspektif Qur’ani.
Membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat yang mencintai ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan kemajuan zamannya agar mampu membangun peradaban Islam.
Membentuk manusia berani yang dapat menghadapi tantangan di masa depan.
Motto:
Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya
[ind/Ilham]