ChanelMuslim.com – Langit Cinta
Pernah ikut pelatihan motivasi yang mengatakan bila sedang sedih maka jangan menunduk?
Iya karena menunduk akan membuat tatapan mata hanya bisa menangkap ruang yang sempit. Ini membuat hati menciut dan bertambahlah kesedihan itu.
Sebaliknya, banyak nasihat agar kita sesering mungkin melihat ke langit. Karena memandang langit akan membuat hati lebih lapang. Dengan menatap langit, rasa kantuk bisa hilang. Melihat langit di saat bertabur bintang, maka hati pun bertambah riang.
Baca Juga: Makna Kalimat Allah ada di Langit (Bagian 1)
Langit Cinta
Coba deh, begitu air matamu akan tumpah segeralah tengadah. In syaa Allah sesak didalam dada cepat mereda. Asalkan tatapan ke langit lepas diiringi lafadz istighfar dan kata “lahawla wala quwwata illa billah”.
Langit ternyata menyimpan cinta. Langit penuh cinta. Dia menampung siapa saja yang terbang kesana. Apakah mimpi mimpimu atau kamu benar benar menembus langit dalam pesawat udara atau balon udara. Apa saja akan diterima oleh langit.
Suatu masa Rasulullah setiap habis sholat, menatap langit. Menengadah. Seperti berharap sesuatu. Apa yang menjadi harapan beliau diijabah Allah, sebagaiman firmanNya dalam QS Al Baqarah ayat 144.
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Belajar sedehana dari langit.
Langit tidak memerlukan warna warni untuk membuatnya terlihat cantik, cukup warna biru dan putih sudah membuatnya menawan.
Belajar seimbang dari langit.
Langit itu seimbang, dan hanya dia yang bisa seimbang dengan porsinya.
Seimbang antara malam dan siang. Sesuai waktu dan porsi aturan main ketentuan Tuhan.
Belajar teguh dari langit.
Teguh kokoh menjulang untuk menyaring panasnya matahari hingga hangat ketika sampai di bumi. Meski tanpa tiang, dia tetap berada di atas memberikan lindungan.
Belajar ikhlas dari langit.
Burung burung bebas terbang di langit tanpa ada pajak yang harus dibayar oleh para burung.
Belajar marah bermanfaat dari langit.
Walau awalnya mengeluarkan gemuruh menakutkan namun setelah itu hujan datang menebar manfaat untuk bumi.
Belajar “sesudah kesulitan ada kemudahan”
Yakin setelah datangnya hujan, ada pelangi menawan menanti di langit sana.
وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ
Dan Dialah Allah (yang disembah), di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan dan mengetahui (pula) apa yang kamu kerjakan.
(QS Al-An’am, Ayat 3)
Catatan Ustazah Kingkin Anida di akun Facebook pada 18 Juli 2018 pukul 14.49