ChanelMuslim.com – Gempa dan tsunami meluluhlantahkan Kota Palu. Bangunan-bangunan berlantai tinggi banyak yang runtuh. Belum terhitung berapa korban yang tertimbun reruntuhan. Banyak laporan kehilangan anggota keluarga di area-area berdampak gempa.
Gedung RS Anutapura adalah salah satu gedung yang runtuh. Saat kejadian gempa terjadi, di dalam gedung berlantai empat itu terdapat perawat dan pasien, ada pula pengunjung yang membesuk keluarganya. Lantai dasar, 1 dan 2 saling berimpit. Tak ada yang sempat menyelamatkan diri.
Sesaat setelah gedung runtuh, terdengar suara meminta tolong dan merintih dari dalam. Warga sekitar yang mendengarkan tak mampu untuk berbuat apa-apa. Runtuhan yang rapuh membuat ciut nyali ditengah gempa susulan yang terus terjadi.
Hari pertama pasca gempa suara rintihan minta tolong masih terdengar. Sesekali terdengar pula bunyi klakson kendaraan dari basement. Beberapa staf yang mau mengaktifkan kembali rumah sakit masih bisa berkomunikasi dengan mereka yang terjebak. Semua begitu haru, namun mereka juga harus tetap tegar agar bisa melayani pasien-pasien yang terus berdatangan. Direktur Rumah Sakit berkeliling berupaya mencari jalan untuk segera melakukan upaya penyelamatan. Namun, tak ada alat berat yang bisa gerakkan, tak ada pula tim resque yang bisa di kontak.
Suara klakson dari basement tak terdengar lagi di hari kedua. Sesekali suara rintihan masih terdengar. Upaya pertolongan masih tidak dapat dilakukan. Tak ada orang yang berani mendekatii area runtuhan. Suara-suara itu menghilang saat memasuki hari ketiga. Namun upaya resque tak kunjung bisa dilakukan. Alasannya sama, tak ada tim ataupun alat yang tersedia.
Suara-suara tanda perjuangan untuk hidup itu menghilang, tanpa upaya pertolongan. Sungguh miris dan menyayat hati, orang sekitar ingin menolong tapi tak tahu harus berbuat apa. Jika saja upaya pertolongan itu ada, mungkin hasilnya akan beda.
Manusia, sebagai makluk Allah, tidaklah boleh berandai-andai. Segala sesuatunya telah tercatat sebelumnya. Setiap detail kejadian adalah rencana-Nya. Demikian halnya dengan kematian ataupun bencana.
Manusia hanya diberi kesempatan untuk mengambil pelajaran atas setiap kejadian agar kelak bisa lebih baik.
Palu, 04102018
Allah berfirman, “Mereka (orang-orang munafik) berkata: ‘Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?’. Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran: 154).
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: