DIREKTUR UNRWA untuk Wilayah Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur, Roland Friedrich, mengatakan bahwa lebih dari sepuluh bulan sejak Zionis Israel meluncurkan operasi ‘Iron Wall’, penghancuran masih terus terjadi.
“Kamp Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams sepenuhnya telah dikosongkan oleh pasukan keamanan Israel, dengan sekitar 32.000 warga terpaksa masih berada di pengungsian,” katanya dikutip dari berbagai sumber.
Baca juga: TNI Siap Kirimkan Personel ke Gaza Setelah Dapat Lampu Hijau dari PBB
UNRWA Ungkap Wilayah Tepi Barat Masih Terjadi Penghancuran
Melalui unggahan di X, Roland menambahkan: “Bahkan di kota-kota hantu ini yang dulunya adalah kamp yang ramai, pasukan keamanan Israel masih merasa perlu memerintahkan pembongkaran demi apa yang disebut ‘tujuan militer’.”
“Pekan ini muncul lagi perintah pembongkaran untuk menggusur 12 bangunan di Kamp Jenin, dengan 11 bangunan lainnya akan dihancurkan sebagian. Eksekusi ini akan dimulai pada 28 November, menjadi episode terbaru dari upaya berkelanjutan untuk merekayasa ulang topografi kamp pengungsi di wilayah utara Tepi Barat.”
Menurut Roland, penghancuran sistematis ini bertentangan dengan prinsip dasar hukum internasional dan hanya akan memperkuat kontrol pasukan keamanan Israel atas kamp-kamp tersebut dalam jangka panjang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Kamp-kamp ini harus dibangun kembali bukan dihancurkan lagi dan warga harus diizinkan pulang untuk memulihkan kehidupan mereka. Mereka tidak boleh terjebak untuk terus mengungsi,” katanya.
Sumber lain yang mengikuti latihan militer di Tepi Barat pekan lalu mengatakan bahwa wilayah tersebut adalah “arena paling mudah meledak”, meski serangan masih berlangsung di Gaza dan Lebanon.
Sumber lain mengungkapkan bahwa pemerintah maupun lembaga pertahanan tidak mengadakan diskusi strategis mengenai perkembangan di Tepi Barat selama berbulan-bulan. [Din]





