INDUSTRI halal nasional dan global terus berkembang pesat, menawarkan potensi pasar yang sangat besar.
Di Indonesia, kesadaran konsumen akan produk halal juga semakin meningkat. Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen konsumen di Tanah Air sudah menyadari pentingnya sertifikasi halal.
Sertifikasi halal bukan sekadar label, melainkan elemen strategis bisnis jangka panjang yang menumbuhkan kepercayaan, loyalitas konsumen, dan memperkuat daya saing.
Menyikapi hal ini, Yayasan Khazanah Gus Nadirsyah Hosen (YKGNH) bersama Halaltoday.id dan lembaga riset ABSP (Astrabuana Sendhang Pranawa) menyelenggarakan Indonesia Digital Halal Brand Awards (IDHBA) 2025 sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku industri yang telah berkomitmen pada industri halal.
Menurut Prof. Dr. H. Nadirsyah Hosen, LLM, MA (Hons), PhD, yang akrab disapa Gus Nadir, pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong industri halal.
“Pemerintah merupakan pihak yang paling kuat memiliki kepentingan untuk mendorong industri halalnya menjadi pelopor dan juga acuan bagi konsumen baik di dalam negeri maupun dunia,” ujar Gus Nadir.
Ia menambahkan bahwa perusahaan yang memiliki sertifikat halal dan secara konsisten membangun citra mereknya akan meningkatkan kepercayaan konsumen muslim. Hal ini dikarenakan sertifikasi halal membuka peluang pasar baru dan memperkuat penetrasi di pasar nasional maupun global.
“Sehingga sertifikasi halal bukan hanya sekadar menambah logo saja, tetapi lebih dari itu adalah simbol kepercayaan,” tegasnya.
Lalu terkait dengan bagaimana brand lokal bisa bersaing di pasar internasional, KH. Sholahuddin Al Ayyubi, Ketua MUI bidang Halal dan Ekonomi Syariah serta Ketua KNEKS mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar halal yang besar di global.
“Dengan memiliki kekuatan pasar domestik, pertumbuhan populasi muslim dunia, sektor F&B halal yang telah berkembang, ekosistem e-commerce Indonesia serta jumlah kesepakatan investasi terbanyak, maka peluang tersebut sangat besar dan terbuka lebar,” ujarnya dalam acara IHBC di Hotel Sultan, Jakarta.
Apresiasi untuk Komitmen Industri Halal Digital
IDHBA 2025 diselenggarakan untuk mengapresiasi merek atau produk halal terbaik dari berbagai kategori yang dinilai sukses memanfaatkan kanal digital untuk membangun kesadaran dan reputasi merek mereka di masyarakat.
“Indonesia Digital Halal Brand Awards tidak hanya menjadi simbol apresiasi, tetapi juga momentum untuk mendorong komunikasi produk halal yang strategis, inovatif, dan konsisten,” ujar Rofian Akbar, Pemimpin Redaksi Halaltoday.id.
Ia melanjutkan bahwa kesuksesan komunikasi produk halal tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga inovasi dan konsistensi.
Gus Nadir percaya bahwa acara ini akan meningkatkan diskursus halal dan memberikan dampak besar bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun citra negara. Dengan mendukung acara seperti ini, pemerintah menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan konsumen muslim, memberikan kepastian hukum, dan memperkuat industri serta ekonomi halal secara keseluruhan.
Acara penganugerahan Indonesia Digital Halal Brand Awards (IDHBA) 2025 diselenggarakan pada 10 November 2025 di Hotel Sultan, Jakarta dan menghasilkan sejumlah pemenang antara lain:
– Danone untuk Aqua dengan kategori Digital Halal Brand
– Danone untuk SGM dengan dua kategori yakni Digital Halal Brand dan Halal Brand Consumer Choice
– Hatari untuk dua produk Yakni Malkist dan Crackers dengan kategori Digital Halal Brand
– Whincezz dengan kategori Digital Halal Brand
[Mh]





