SEMANGAT untuk menjadi destinasi kelas dunia kini hidup di Tanjung Kelayang, kawasan yang terus berbenah menghadirkan pengalaman wisata berkelas tapi tetap berpijak pada keaslian alam dan budaya Belitung.
Terletak di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, pantai tersebut telah berevolusi menjadi kawasan wisata yang menawarkan pengalaman holistik bagi setiap pengunjungnya.
Perubahan itu tidak lepas dari penetapan Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016.
Laut Tanjung Kelayang yang biru kehijuan dengan pantai pasir putih adalah surga bagi para pencinta aktivitas air. Di pantai ini, wisatawan bisa berenang, snorkeling, atau bermain kano.
Beragam keanekaragaman hayati bahari akan memuaskan mata, mulai dari ikan dan terumbu karang yang berwarna-warni.
Baca juga: Wisata Bendungan Selorejo di Malang jadi Wahana Olahraga Air
Tanjung Kelayang Hadirkan Pengalaman Wisata dengan Keaslian Alam dan Budaya Belitung
Bila ingin mendapatkan petualangan bahari yang lebih seru, cobalah island hopping dengan perahu kayu ke pulau-pulau kecil di sekitar Tanjung Kelayang. Misalnya, ke Pulau Batu Berlayar.
Di pulau tersebut, wisatawan akan disuguhkan pemandangan formasi batuan granit raksasa yang terbentuk jutaan tahun sebelum peradaban manusia ada.
Adapun salah satu yang populer adalah batu granit berbentuk kepala burung Garuda. Keunikan geologis itulah yang membuat kawasan tersebut menjadi salah satu bagian dari Belitong UNESCO Global Geopark, pengakuan dunia atas kekayaan alam dan formasi batuan purba di Pulau Belitung.
Selain Pulau Batu Berlayar, Pulau Lengkuas juga jadi tujuan island hopping favorit wisata setempat. Hal menarik yang bisa ditemukan di sini adalah adanya mercusuar tua peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh dengan tinggi lebih dari 50 meter.
Di dalam mercusuar itu, terdapat tangga spiral untuk mencapai puncak. Menaikinya memang akan membuat nafas terengah.
Namun, begitu sampai di puncak, kelelahan tersebut akan terbayar lunas dengan pemandangan 360 derajat yang memukau, seperti gradasi warna laut yang memukau, gugusan pulau-pulau kecil, serta formasi batuan granit raksasa dari perspektif ketinggian.
Tanjung Kelayang lebih dari sekadar tempat yang indah secara visual, tapi juga ideal untuk wellness. Wellness di sini bukan dalam bentuk spa atau pijat, melainkan terapi alam (nature therapy), cara sederhana tapi efektif untuk memulihkan keseimbangan mental di tengah hiruk pikuk kehidupan modern.
Ketenangan mulai terasa sejak kaki menyentuh pasir putih yang lembut dan sejuk di pagi hari. Tekstur halusnya memberi efek grounding, seolah menarik beban dari pikiran dan melepaskannya perlahan ke bumi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Udara laut yang segar berpadu dengan pemandangan laut biru tenang menciptakan suasana meditatif. Tarikan napas terasa lebih dalam, seolah paru-paru mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dari hiruk pikuk udara kota.
Suara deburan ombak yang teratur menjadi musik alami yang menenangkan. Polanya yang berulang tapi tidak monoton menghadirkan ritme yang membuat pikiran perlahan mereda dan tubuh menjadi rileks.
Menjelang senja, pertunjukan alam dimulai. Langit perlahan berubah dari biru menjadi jingga keemasan, sementara batuan granit di tepi pantai memantulkan cahaya matahari sore yang menciptakan gradasi warna keemasan nan dramatis.
Berjalan santai di sepanjang garis pantai sambil merasakan angin laut yang sepoi-sepoi menjadi penutup sempurna.
Di sinilah, keheningan dan keindahan Tanjung Kelayang bertransformasi menjadi terapi alami yang benar-benar memulihkan jiwa. [Din]



