DUA siswa Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Pekalongan mengembangkan sebuah produk lampu relaksasi berbahan dasar limbah bonggol jagung. Inovasi yang diberi nama Mis-qall Lamp ini merupakan hasil penggabungan unsur sains, seni, dan nilai-nilai religius dalam satu produk fungsional.
Produk dikembangkan oleh Ryan Zakinnaja Giggs dan Bima Irfan Zidny dengan latar belakang dua isu yang menjadi perhatian mereka, yaitu tingginya angka gangguan kesehatan mental pada remaja dan banyaknya limbah pertanian, khususnya bonggol jagung, yang belum dimanfaatkan.
Data Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 15,5 juta remaja mengalami stres, kecemasan, atau gangguan tidur.
Sementara itu, Indonesia menghasilkan lebih dari 5,7 juta ton limbah bonggol jagung setiap tahun.
Mis-qall Lamp dirancang sebagai perangkat relaksasi yang menggabungkan fitur aromaterapi, pencahayaan, dan audio.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hasil uji coba menggunakan sensor gelombang otak (EEG MUSE) menunjukkan bahwa alat ini dapat membantu menurunkan tingkat stres dalam waktu 5–10 menit.
Produk ini tersedia dalam tiga varian: Calm Bloom, Deep Dream, dan Flow Learn.
Masing-masing dirancang untuk tujuan berbeda, yakni mengurangi stres, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan konsentrasi saat belajar.
Variasi tersebut menggunakan kombinasi warna cahaya dan aroma alami seperti lavender, peppermint, dan rosemary.
Siswa MAN IC Pekalongan Kembangkan Lampu Relaksasi dari Limbah Jagung
Secara desain, lampu ini mengambil inspirasi dari bentuk rumah Joglo khas Jawa Tengah.
Material utama berasal dari limbah bonggol jagung dan sisa kayu furnitur.
Lampu juga menampilkan ornamen batik Pekalongan dan kaligrafi Al-Qur’an sebagai bagian dari pendekatan visual dan kultural.
Pengembangan produk dilakukan dengan metode Research and Development (R&D), melibatkan guru pembimbing dari MAN IC Pekalongan dan dukungan dari Rumah Atsiri Indonesia sebagai penyedia minyak esensial.
Baca juga: Mahasiswa ITB Raih Prestasi di Main ACL 2025 Austria
Pengembang juga tengah mempertimbangkan pengembangan lebih lanjut berupa smart lamp berbasis aplikasi untuk mengontrol fitur musik dan cahaya secara digital.
Selain sebagai alat bantu relaksasi, Mis-qall Lamp juga diklaim mendukung prinsip ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah pertanian dan bahan bekas menjadi produk bernilai guna dan estetika.[Sdz]