PIMPINAN Wilayah Salimah Kalimantan Barat meneguhkan komitmennya dalam memperkuat peran perempuan melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) V yang digelar di Aula Wakil Wali Kota Pontianak, Ahad (19/10).
Forum strategis ini menjadi ajang konsolidasi kepemimpinan dan penyusunan arah program ke depan agar kiprah Salimah semakin berdampak bagi perempuan, anak, dan keluarga di Kalbar.
Kegiatan ini mengusung tema “Mengokohkan Kepemimpinan, Menyatukan Gerak, serta Mengoptimalkan Kemanfaatan Program untuk Perempuan, Anak, dan Keluarga.”
Dalam sambutannya, Ketua Salimah Kalbar Periode 2020–2025, Dwi Nugraheni, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus atas dedikasi serta kerja sama yang solid selama masa kepemimpinannya.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini struktur Salimah telah hadir hingga tingkat ranting, sehingga berbagai program organisasi dapat menyentuh langsung masyarakat di akar rumput.
Salimah Kalbar saat ini memiliki 14 pengurus daerah di tingkat kabupaten dan kota, 29 pengurus cabang, dan 16 pengurus ranting, yang menjalankan program pemberdayaan. “Sehingga Salimah semakin bermanfaat dan dirasakan masyarakat Kalbar,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara Salimah dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat, maupun BUMN untuk memperluas jangkauan program sosial dan pemberdayaan perempuan.
Ia menambahkan, Salimah turut berperan aktif di berbagai forum, termasuk mengirimkan pengurusnya untuk berkontribusi di Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Kalbar.
Wakil Ketua BKOW III Kalimantan Barat, Umi Marzukoh, dalam sambutannya menilai kehadiran organisasi perempuan sangat penting sebagai wadah perjuangan perempuan dalam berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Ia menilai perempuan bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang berperan aktif memperjuangkan hak-haknya. “Organisasi perempuan berperan dalam advokasi dan mendorong pembangunan yang inklusif,” katanya.
Umi menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi perempuan, seperti sistem patriarki, kebijakan bias gender, serta dilema antara peran domestik dan profesional. Ia menilai tidak sedikit perempuan yang masih enggan mengambil peran strategis karena kurang percaya diri. Padahal, kontribusi perempuan sangat dibutuhkan dalam birokrasi dan politik.
Ia berharap kehadiran Salimah dapat terus memberikan warna positif dalam pergerakan perempuan di Kalimantan Barat.
“Saya mengapresiasi gerakan salimah di kalbar. Kami berharap Salimah bisa saling bersinergi demi kemajuan perempuan di Kalbar,” pungkasnya.
Ketua Kadepdiklat PP Salimah, Fidyarini Pratiwi, menegaskan bahwa Salimah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga di Indonesia. Ia berharap Salimah Kalbar dapat memberikan kontribusi yang lebih luas bagi masyarakat melalui berbagai program strategis.
Melalui kegiatan Musyawarah Wilayah V ini, diharapkan Salimah Kalbar menyusun langkah-langkah strategis ke depan agar Salimah semakin berdampak bagi umat dan bangsa
“Musyawarah Wilayah ini menjadi momen penting untuk menentukan arah dan strategi program kerja yang sesuai dengan kebutuhan di masing-masing provinsi,” tuturnya.
Usai terpilih, Fitriani, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Ia juga menyampaikan pesan optimistis kepada seluruh peserta musyawarah.
“Kita harus terus berpikir bahwa harapan itu selalu ada. Jangan pernah putus asa terhadap negeri kita,” ujarnya.
Fitriani menegaskan bahwa ia tidak dapat bekerja sendiri, sehingga diperlukan kerja tim yang solid agar organisasi dapat bergerak bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karena itulah perlu membangun kebersamaan dan semangat kolaborasi agar kapal besar Salimah Kalbar ini dapat berlayar menuju tujuan yang diharapkan.
“Seperti visi Salimah 2025–2030, yakni menjadi organisasi perempuan pelopor yang berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas perempuan, anak, dan keluarga Indonesia,” pungkasnya.
Dalam Musyawarah Wilayah kali ini, Salimah Kalbar juga turut menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan di Palestina.
Salimah mengkampanyekan dukungan bagi rakyat Palestina sekaligus menggalang donasi dari para peserta musyawarah. Dari hasil pengumpulan dana, tercatat donasi yang terkumpul mencapai sekitar Rp8 juta. [Mh/Salimah]