HATI seorang istri itu begitu sensitif. Ada atau tidaknya saingan, ia akan merasa tersaingi.
Aisyah radhiyallahu ‘anha merupakan istri Rasulullah yang begitu cerdas. Sebegitu cerdasnya, ia mampu menuturkan keadaan hatinya ketika merasa tersaingi oleh Khadijah radhiyallahu ‘anha. Padahal, ia tak pernah melihat Khadijah.
“Aku tidak pernah cemburu kepada seorang pun dari istri-istri Rasulullah seperti kecemburuanku kepada Khadijah. Padahal, aku tidak pernah melihatnya. Tapi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sering sekali menyebutnya,” tutur Aisyah radhiyallahu ‘anha (HR. Bukhari)
Aisyah merupakan perawi terbanyak keempat dalam meriwayatkan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebanyak 2.210 hadis beliau riwayatkan. Terutama hadis-hadis tentang keadaan Rasulullah saat di rumah: ibadah sunnah Nabi, sosok sebagai suami, dan lainnya.
Figur Aisyah begitu langka karena hampir tak ada wanita yang mampu berperan begitu penting dalam perekaman sosok Nabi yang tidak bisa tergambar jika disorot dari luar rumah.
Pun begitu, Aisyah merasa seperti tersaingi oleh sosok Khadijah. Ketika Rasulullah menyembelih kambing, dagingnya dibagikan kepada kerabat Khadijah daripada ke kerabat Aisyah.
Bahkan Rasulullah sering menyebut nama Khadijah di hadapan para sahabat, memujinya, dan mendoakannya.
Aisyah kadang mengomentari sikap Nabi itu dengan sindiran, “Seperti tak ada wanita lain saja selain Khadijah.”
Namun begitu, Rasulullah tak marah dengan sikap Aisyah yang merasa tersaingi dengan Khadijah. Nabi tetap bersikap lemah lembut dan mencintai Aisyah.
**
Cintai seorang istri pada suami terasa begitu unik. Bahkan untuk sosok sekaliber sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha sekali pun.
‘Jendela’ rumah tangga Nabi yang terekam dalam khazanah Islam itu tentu punya makna. Bahwa, seorang suami harus selalu berbaik sangka dengan cemburu istri. Bukankah cemburu menandakan cinta.
Makna lain adalah selalu bersabar dengan ‘dunia lain’ yang terefleksi dari hati seorang istri. Sebuah dunia yang mungkin terasa ‘asing’ untuk suami dan laki-laki.
Nikmati keindahan dan kelembutan hati seorang istri. Jangan abaikan suara hatinya, karena boleh jadi, di situ ada keberkahan yang banyak. [Mh]