TENGAH marak Heynick’s es krim mengandung alkohol tinggi ternyata dijual untuk anak-anak juga.
Es krim merk Heynick’s dijual bebas dengan tampilan menarik untuk anak-anak, padahal mengandung kadar alkohol tinggi.
Packaging lucu, rasa manis, dan mudah diakses. Tapi di balik itu, kandungan alkohol dalam es krim ini bisa mengancam akidah dan kesehatan.
Ada yang bahkan mengandung hingga 40% alkohol, setara dengan minuman keras tinggi.
Kini stan es krim di mal tersebut disegel Satpol PP Kota Surabaya.
Terungkapnya kandungan alkohol 40% ini bermula dari munculnya sebuah video review produk tersebut.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dalam video itu terlihat jelas buku menu dengan 15 varian rasa. Beberapa di antaranya mengandung alkohol.
Menindak lanjuti temuan tersebut, Satpol PP Kota Surabaya bergerak cepat bersama Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Surabaya.
Mereka segera melakukan inspeksi ke lokasi pada Ahad (6/4/2025).
Dari hasil pengecekan petugas mengamankan dua box serta enam kap es krim yang diduga mengandung alkohol.
Kabid Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Surabaya, Yudhistira, mengatakan pihaknya juga telah memanggil pemilik stan guna dimintai keterangan terkait dugaan penjualan es krim beralkohol.
Viral Es Krim Mengandung Alkohol Tinggi dan Dijual kepada Anak-anak
Baca juga: Mengenal Kehalalan Milk Bun, Roti Viral Asal Thailand
KTP pemilik juga turut diamankan sebagai bagian dari proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami mengamankan KTP pemilik stan dan barang bukti kami bawa ke kantor,” kata Yudhistira, dilansir detikJatim.
“Kami pasang stiker segel dan pol pp line pada stan tersebut. Tindakan ini kami lakukan, karena pemilik melanggar Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian,” imbuhnya.
Sahabat Musim, di sinilah peran kita sebagai orang tua dan masyarakat.
“Apa yang memabukkan dalam jumlah banyak, maka sedikitnya pun haram.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Lindungi generasi muslim dari yang haram, walau tersembunyi di balik ‘camilan’.
Karena kita tidak hanya memberi makan, tapi juga menjaga akidah.[Sdz]