TENTU setelah panjangnya perjalanan perjuangan saudara di Gaza pasti ada pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kita. Apa yang diperlihatkan Allah di Gaza?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
سَنُرِ يْهِمْ اٰيٰتِنَا فِى الْاٰ فَا قِ وَفِيْۤ اَنْفُسِهِمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُ الْحَـقُّ ۗ اَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fussilat: 53).
Ustaz Aunur Rafiq Saleh menjelaskan bahwa 467 hari membuat kita melihat dengan mata kepala sendiri berbagai pertempuran dan peristiwa sirah, berikut orang-orang beriman, munafik, para penggembos dan orang-orang kafir.
467 hari, kita menyaksikan mereka (mujahidin) menampilkan citra Islam yang cemerlang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dimulai dengan kesabaran dan mengharap pahala, bahkan mengobati musuh saat mereka menjadi tawanan.
Selama 467 hari kita melihat bagaimana iman menyingkirkan dalam satu hari apa yang telah dihalangi oleh tembok pemisah dan pembatas selama satu abad.
Selama 467 hari kita melihat bagaimana Merkava hancur berkeping-keping, tentara-tentara berhamburan, dan moral negara-negara serta rezim-rezim hancur di hadapan prajurit tak bersenjata kecuali iman dan senapan yang dibuat sendiri di bawah tanah saat diblokade.
Melalui 467 hari, Allah mengungkap kepada dunia kekejaman orang-orang Yahudi, kehinaan Barat, pengkhianatan tetangga, dan kekuatan iman meskipun para pemilik iman ini berjumlah sedikit.
Selama 467 hari banyak orang merdeka di dunia menjadi yakin bahwa Al-Quran tanpa pedang yang melindunginya, akan membuat orang-orang kafir berambisi menyerang.
Selama 467 hari rumah-rumah ribuan orang Barat dipenuhi dengan mushhaf Al-Quran.
Apa yang Diperlihatkan Allah di Gaza?
467 hari membuat orang-orang terbagi menjadi dua kategori:
Pembela issu Palestina yang rasa sakitnya tidak pernah hilang sedetik pun dari hatinya.
Orang yang bernafas pendek dan sedih selama dua hari, lalu dia memboikot selama dua minggu, lalu dia menekuni pekerjaannya lagi dengan meninggalkan ibunya di tempat terbuka dan saudara perempuannya terluka tanpa obat.
Selama 467 hari, al-Quds, Al-Aqsa dan Palestina mendapatkan kembali kejayaan, kepemimpinan dan kedudukannya.
467 hari membuat kami menata ulang prioritas hidup kami dan mempertimbangkan kembali pendidikan apa yang sebaiknya kami berikan kepada anak-anak kami.
Baca juga: Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Tolak Proposal Relokasi Warga Gaza ke Luar Palestina
467 hari, membuat para pemuda menjadi kreatif dalam menyebarkan issu Pakestina, menyebarkan harapan, dan menekan musuh dengan pedang media dan pena.
Selama 467 hari, banyak segmen umat kembali kepada Allah, agama dan kesadaran mereka, membangunkan para pemuda dan pemudi, dan menghidupkan kembali umat dari tidur panjang, yang menyebabkan musuh kita kehilangan seratus tahun kebohongan, tipu daya dan penyesatan.
467 hari, membuat panutan telah berganti. Para pemuda menggambar Al-Daif, Al-Sinwar, dan Abu Ubaidah di buku catatan dan dinding hati mereka, setelah hal-hal remeh menjadi inspirasi mereka dan memenuhi keinginan terbesar mereka.
467 hari mengubah dunia dan menggerakkan air dunia yang diam tergenang, sehingga mereka pantas menyebutnya badai.[Sdz]