BEBERAPA tanda serta risiko yang perlu diperhatikan ketika menggunakan sisir secara bersamaan. Berbagi sisi mungkin terlihat sepele dan sering dilakukan tanpa berpikir panjang, terutama dalam situasi mendesak.
Namun, tahukah kamu bahwa berbagi sisir dapat membawa risiko tertentu bagi kesehatan rambut dan kulit kepala.
Baca juga: Simak Efek Samping dari Cat Rambut yang Perlu kamu Ketahui
Beberapa Tanda dan Risiko Menggunakan Sisir Secara Bersamaan
Risiko tidak membersihkan sisir:
Menyebabkan ketombe
Sisir adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, termasuk Malassezia (ragi yang dikenal memicu ketombe).
Bahkan jika kamu menggunakan sampo anti ketombe, ketombe masih dapat menumpuk di sisir. Setiap kali kamu menggunakannya, kamu pada dasarnya meletakkan ketombe itu kembali di kulit kepala.
Menyumbat folikel rambut
Sisir sering mengumpulkan sel-sel kulit mati, minyak, dan penumpukan produk. Kombinasi ini dapat menyumbat pori-pori dan membahayakan kulit kepala, yang menyebabkan masalah seperti jerawat kulit kepala atau folikulitis.
Dapat mengganggu kulit kepala
Tidak ada hal baik dari menggunakan sisir kotor, terutama jika kamu memiliki kulit kepala yang sensitif.
Kotoran, bakteri, produk lama, dan sel -sel kulit mati dapat ditransfer kembali ke kulit kepala melalui sisir, yang mengarah ke masalah iritasi dan sensitivitas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Secara umum, ada baiknya mengganti sisir setiap enam bulan. Berikut adalah beberapa tanda kamu perlu mengganti sisir:
Bulu atau pegangan rusak, retak, atau hilang.
Sisir memiliki bau yang terus-menerus (meskipun pembersihan biasa).
Rambut tampak lebih berminyak setelah disisir.
Meskipun berbagi sisir sering dianggap hal kecil, dampaknya terhadap kesehatan rambut dan kulit kepala bisa cukup serius.
Menjaga kebersihan dan menggunakan sisir pribadi adalah langkah sederhana namun efektif untuk mencegah berbagai risiko. [Din]