SAHABAT Muslim, sebentar lagi kita akan menghadapi Pemilihan Umum pada 2024, bagaimana persiapan mental spiritual menjelang pemilu?
Lalu, apa saja persiapan ruhiyah untuk pilkada, pemilu dan selama prosesnya berlangsung?
Pemilihan Umum maupun pilkada adalah sebuah proses demokrasi untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin. Dalam proses tersebut, seringkali para tim sukses menghalalkan segala cara untuk kemenangan.
Namun, banyak orang berharap, proses yang dijalani adalah proses yang jujur, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga orang-orang yang terpilih adalah orang yang amanah.
Bagaimana Islam memandang pemilu dan apa saja persiapan mental dan spiritual yang harus dimiliki seorang muslim yang akan memilih wakil rakyat atau pemimpin tersebut?
Baca Juga: Muslim AS Rayakan Kemenangan Pemilu Bersejarah
Persiapan Mental Spiritual Menjelang Pemilu
Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S., M.Ikom. menjelaskan bahwa pemilu atau pilkada bukanlah tujuan, tapi hanyalah sarana untuk mendapatkan pemimpin yang baik, amanah, jujur, shalih, berilmu, dan pemberani.
Menang kalah itu hal biasa, yang penting prosesnya on the track syariat Islam. Jika kalah tetap terhormat, kalau menang jadi berkah.
Besarkan peluang kemenangan dengan memerangi maksiat diri, sebab kemenangan tertunda bukan karena hebatnya lawan, bisa jadi karena maksiat kita sendiri.
Tetap memandang kompetitor adalah saudara sesama muslim, jika memang semua calon adalah muslim, walau bisa jadi berbeda ideologi perjuangannya.
Sebab prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu tidak mudah mengkafirkan sesama muslim, sampai jelas kekafiran dan tegaknya hujjah.
Menang jangan sombong, kalah jangan dendam. Kehidupan dunia adalah ladang amal shalih, bukan tempat menuai hasil.
Kalau pun kita tidak mendapatkan Fathul Qarib (kemenangan yang dekat), semoga tetap Allah berikan Fathul Kabir (kemenangan yang besar), yaitu surga. Wallahu a’lam.[ind/alfahmu]