ISLAM itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggian Islam. (HR. Baihaki)
Dalam sebuah podcast di luar negeri, ada seorang pendeta Yahudi atau rabbi mengakui keunggulan umat Islam.
Ungkapan ini sebagai ulasan dari rahasia kenapa Hamas dan pergerakan Islam lainnya bisa bertahan dalam gempuran persenjataan Israel yang canggih.
Padahal Israel yang dibekingi Amerika merasa tak ada kekuatan militer di dunia ini yang mampu melampaui mereka. Itulah kenapa mereka begitu angkuh.
Tapi kenapa dengan Hamas yang daya dukungnya sangat kecil, mereka tak mampu. Lebih dari setahun, Israel masih ‘mondar-mandir’ ke Gaza dalam perang yang tak berkesudahan.
“Umat Islam itu punya doa yang tidak dimiliki oleh kekuatan lain,” ucap sang rabbi.
Meski ingkarnya keterlaluan, Yahudi mengakui bahwa doa itu kekuatan yang tak terkalahkan. Dan doa dari umat Islam sangat mereka takuti.
Kekuatan lain, masih menurut si rabbi, umat Islam punya paradigma tentang perang yang tidak dimiliki pihak lain.
“Ketika Nazi terkepung, mereka akan minta negosiasi atau perundingan. Hal ini karena mereka takut mati,” ungkapnya.
Tapi berbeda dengan umat Islam. “Mereka punya cita-cita mati syahid,” ucapnya. “Kalau Nazi berperang untuk bisa hidup, umat Islam berperang ingin mencari kematian yang mulia itu,” lanjutnya.
“Kalian tidak akan mampu mengalahkan mereka dalam perang yang konvensional,” pungkasnya.
**
Kalau jihad di Afghanistan pada tahun 80 dan 90-an bisa membangkrutkan Uni Sovyet, maka jihad di Palestina tampaknya tak lama lagi akan membangkrutkan Amerika dan Eropa. Tinggallah Israel nantinya kocar-kacir dikejar-kejar mujahidin Palestina.
Karena itu, banggalah menjadi seorang muslim. Karena kita memiliki kekuatan yang tak mampu ditandingi kekuatan kekufuran mana pun, meski dengan persenjataan canggih.
Jangan pernah minder. Jangan pernah merasa rendah. Tunjukkan bahwa kita seorang muslim.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139) [Mh]