LEBIH dari 50 anak gugur dalam kekerasan akhir pekan yang menghancurkan Gaza utara yang membuat banyak pekerja kemanusiaan dalam bahaya, menurut UNICEF.
“Ini sudah menjadi akhir pekan penuh serangan mematikan di Gaza utara. Dalam 48 jam terakhir saja, lebih dari 50 anak dilaporkan gugur di Jabalia, tempat serangan menghancurkan dua bangunan tempat tinggal yang menampung ratusan orang,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (2/11/2024).
UNICEF melaporkan bahwa kendaraan pribadi milik salah satu stafnya yang terlibat dalam kampanye vaksinasi polio diserang oleh sesuatu yang tampak seperti quadcopter saat mereka sedang berkendara di Jabalia al-Nazla.
Meskipun mobilnya rusak, staf tersebut tidak terluka tetapi sangat terguncang.
Menurut Russell, serangan lainnya melukai tiga anak di dekat klinik vaksinasi di Sheikh Radwan saat kampanye polio berlanjut di daerah tersebut.
“Serangan-serangan terhadap Jabalia, klinik vaksinasi, dan staf UNICEF merupakan contoh lebih lanjut tentang konsekuensi serius dari serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” katanya, seraya menggambarkan eskalasi tersebut sebagai bagian dari salah satu periode tergelap dari perang yang mengerikan ini.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Semakin Ganas, Israel Membunuh Lebih dari 50 Anak Gaza di Akhir Pekan
Baca juga: Intip Perjuangan Hidup Anak-anak Gaza yang Diamputasi di Tengah Kekacauan yang Ada (1)
Russell juga menekankan bahwa hukum humaniter internasional mengamanatkan perlindungan warga sipil dan bangunan sipil, termasuk pekerja kemanusiaan dan bangunan tempat tinggal.
Ia mencatat bahwa perintah pemindahan atau evakuasi tidak mengizinkan pihak mana pun yang berkonflik untuk menganggap semua individu atau objek di suatu wilayah sebagai target militer.
Russell juga mengutuk pengabaian berulang terhadap prinsip-prinsip ini, yang menyebabkan puluhan ribu anak terbunuh, terluka, dan kehilangan layanan penting yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.
UNICEF telah meminta Israel untuk melakukan investigasi segera terhadap insiden yang melibatkan stafnya dan mendesak pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab.
“UNICEF juga menghimbau negara-negara anggota untuk menggunakan pengaruh mereka guna memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, dengan memprioritaskan perlindungan anak-anak,” kata Russell, seraya menambahkan bahwa sudah saatnya perang ini diakhiri.[Sdz]