Oleh: Ustazah Eva Muzlifah, Lc., MA
ChanelMuslim.com-Lantai dua Masjid Kowloon hari itu, Ahad (27/5) dipadati ratusan buruh migran Indonesia yang bersemangat dalam menimba ilmu. Hari itu, saya berkesempatan mengisi tausiyah bertema “Jadikan Ramadan Sarana Meraih Surga dan Hidayah-Nya.”
Ketika saya baru datang sudah disambut oleh gemuruh sholawat yang mereka lantunkan. Mereka beramai ramai bershalawat dengan “Ya Nabiyy salam alaika, ya Rasuul salam alaika, ya habiiib salam alaika, sholawatullah alaika,” teringat oleh saya MT di Jakarta yang biasa melantunkan sholawat ini ketika ustazahnya baru hadir di tengah mereka. Subhanallah semangat mereka menuntut ilmu perlu diacungi jempol karena selama 1.5 jam mendengarkan tausiah, mereka fokus dan konsentrasi tidak ada yang bicara mengobrol denga temannya. Dan kerennya lagi mereka dapat menyisihkan waktu untuk belajar kumpul di masjid di tengah kesibukan mereka bekerja di negara orang.
Masjid Kowloon ini adalah masjidnya orang Pakistan karena dibangun oleh mereka dan memiliki 4 lantai. Setiap ramadan masjid ini selalu ramai dengan orang yang berbuka puasa karena ada program untuk takjil gratis dan taraweh berjamaah di masjid besar ini.
Orang Indonesia diberi keleluasaan untuk memanfaatkan masjid ini dan menebar kebaikan di bumi minoritas muslim ini.
MT Al Istiqomah yang diketuai oleh ibu Suhartini dibantu pengurusannya oleh BMI lainnya yang semunya berjumlah 30 org.
Empat tahun lalu saya juga berkesempatan berdakwah di sini dan alhamdulillah ketuanya masih sama sehingga saya niatkan untuk kembali merajut tali silaturrahim.
Tausiah agama jika di bulan ramadan selalu diadakan setiap Ahad pagi. Pengajar diambil dari para ustazah yang hadir berdakwah di Hongkong. Jika bulan lain jarang ada pengiriman daiyah ke Hongkong sehingga mereka isi dengan belajar dan mengajar Alquran serta sholawatan atau rawian yang dipimpin oleh pengurus secara bergantian. Kata bu Yenny, salah satu Pengurus : “Kita tidak menggurui tapi kita sama-sama belajar, berbagi ilmu karena kata Rasul saw, ‘sampaikan walaupun hanya 1 ayat.”
Ada lagi yang mengatakan: “Saya dulu tidak bisa baca tulis alquran alhamdulillah bisanya di Hongkong, sekarang sudah lancar membaca alquran karena semngat belajar harus selalu ada di manapun kita berada. Dan hidayah itu akhirnya menyapa saya yang tadinya tidak memakai hijab sekarang sudah menggunakan hijab. Bersyukur sekali saya bisa ke sini,” begitulah di antara keharuan yang mereka rasakan.
Menariknya, ada seorang ibu yang begitu senang dan terharu mendengarkan tausiah saya, dia menginfakkan hartanya kepada saya karena berharap mendapat keberkahan hidup dan harta yang sudah dia dapatkan selama bekerja di negeri minoritas muslim ini. Tidak banyak tapi lebih dari cukup, $500, karena kebetulan sekali uang yang ada di dompet sudah kosong. Akhirnya, saya pun ikut terharu dengan kejadian itu dan menambah keyakinan bahwa Dialah Allah yang Maha Pemberi. Ketika kita lakukan segala hal dengan keikhlasan, maka Allah swt akan memberikan lebih dari apa yang kita lakukan.
Acara ditutup dengan doa dan sholat zhuhur berjamaah. Alhamdulillah wasyukrulilah.
[ind]