ChanelMuslim.com – Dalam meraih mimpi, hasil tidak pernah mengkhianati proses. Meski prosesnya tidak sesuai keinginan, kekuatan mimpi selalu mengantarkan pada keinginan yang kuat. Salah satu contoh pemimpi yang sukses, Franka Soeria mampu menjadi Modest Fashion Expert.
“Sebenarnya setelah lulus SMA, aku kepengin banget masuk di Esmod (red – sekolah fashion design & business school), tapi karena krisis moneter, papahku bangkut, jadi aku disuruh papa buat masuk kuliah di Sastra Inggris. Papa bilang setahun aja buat nutupin bangkrut dulu, eh tapi ternyata lama banget bangkrutnya sampai bertahun-tahun,” ungkap Franka dengan tawa di Grand Galaxy Park, Jumat (1/6) kepada Chanelmuslim.com.
[gambar1]
Saat ditemui Chanelmuslim.com di Bekasi Fashion Festival (Foto: CMM)
Ia menambahkan, dulu sang ayah ingin barter home theater milik keluarga, demi Franka sekolah di Esmod. Namun, itu tidak terjadi hingga kuliah Sastra Inggris dituntaskan sampai lulus.
Franka Soeria yang dari kecil sudah sering menulis, ia terjun ke dunia jurnalis. Menjadi seorang jurnalis pun berawal dari sebuah kesalahan yang berujung berkah.
“Aku dari kelas 4 SD sebenarnya udah nulis skenario. Udah jual karya. One day, satu hal yang buat aku pindah menjadi jurnalis. Aku udah buat cerita bersambung sampai 500 halaman yang dilirik sama sebuah stasiun TV, pas di suatu hari, saudaraku datang dan nge-install ulang komputerku. Aku nangis darah waktu itu,” ujar Franka dengan nada antusias
Dari kecil, Franka memang lebih sering menulis fiksi yang lebih banyak imajinasi. Namun menulis skenario disudahi, lalu pindah menjadi jurnalis tabloid anak-anak dan perempuan. Selang beberapa waktu, Franka bekerja di salah satu perusahan media besar di Indonesia.
Ia sering membantu event-event fashion di tempat bekerjanya. Dunia fashion yang ia cintai mulai terlihat di sini. Kecintaannya berbuah hasil. Pengalaman mengantarkan dirinya pada mimpi-mimpi yang diciptakan.
Salah satu bukti nyata, Franka yang tidak bisa menimba ilmu di sekolah fashion, justru ia pernah diundang menjadi pembicara di hadapan 300 murid di sekolah tersebut.
Wanita kelahiran 1981 itu mengakui, sejauh ini, ia sudah membuat event-event di luar negeri dan segala macamnya. Sudah banyak negara yang disinggahinya. Dari penulis skenario, jurnalis, bantu event fashion hingga orang-orang mengenal dirinya sebagai modest fashion expert.
Jika dipikir-pikir, ia memang tidak pernah punya background fashion. Namun, hal tersebut benar-benar kekuatan mimpi. Kesukaannya membuat sketsa dari kecil, bukti nyata passion yang Allah beri agar terus memeluk mimpi itu.
“Lagi nggak ada duit, ini benar-benar kuasa Allah. Luar biasa cintanya, hingga aku melanglang buana, sampai aku jadi consultant, kalau dibilang aku sebagai desainer, aku jujur nggak punya background, tapi ya itu aku punya passion di situ,” ceritanya.
Franka mengaku belajar hingga seperti saat ini belajar dari bawah hingga terus memposisikan diri sebagai penyerap.
“Karena aku ngerasa, kalau diurut, aku itu bener-bener dari bawah banget, kuncinya karena aku suka mendengar, memposisikan sebagai kertas putih di mana aku nyerap saja. Meski dulu pemalu, aku tetap flexible dengan siapapun. Kesempatan datang karena aku suka mendengar,” tutup Franka menceritakan kisah perjalanannya. [ind/Firda]