KEKEJAMAN Israel di Gaza, Palestina telah turut mengungkap kendali lobi Zionis atas universitas-universitas paling bergengsi di dunia, Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan telah menegaskan.
“Kami telah menyaksikan kejadian memalukan seperti itu, di mana para pelajar yang menyatakan ‘ada genosida di Gaza’ menjadi sasaran kekerasan polisi dan diseret ke tanah,” kata Erdogan pada hari Selasa (08/10/2024), saat menyampaikan pidato pada upacara pembukaan tahun ajaran 2024-2025 di Ankara.
Ia juga menarik perhatian pada bagaimana rektor yang mengizinkan demonstrasi untuk Palestina dipaksa mengundurkan diri, digantung, dan diinterogasi di Kongres Amerika Serikat.
“Tidak ada kritik atau pernyataan dukungan terhadap Palestina yang ditoleransi. Sudah tidak dapat disangkal lagi bahwa modal Zionis mengendalikan universitas-universitas terbaik dunia dengan kedok dana sumbangan,” tegas Erdogan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Presiden Turki juga mengecam pemerintah Barat karena gagal mencegah genosida yang telah berlangsung setahun di Gaza, dan mengatakan mereka telah kehilangan reputasi dalam upaya mereka melindungi Israel.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza, dengan mengklaim serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagai alasan.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Erdogan Peringatkan Tentang Kekuatan Lobi Zionis Kepada Universitas-universitas Terkemuka
Baca juga: Tolak LGBT, Erdogan Sebut Keluarga Sebagai Kekuatan Bangsa
Upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan perang.
Perang satu tahun yang dilakukan Tel Aviv di Gaza telah menggugurkan hampir 42.000 orang.
Saat ini, Tel Aviv tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong yang dikepung itu, yang dihuni oleh lebih dari dua juta warga Palestina.
Secara terpisah, serangan Israel di seluruh Lebanon sejak Oktober 2023 telah menggugurkan lebih dari 2.000 orang dan mengungsikan 1,2 juta lainnya.[Sdz]