PENAHANAN seorang anak laki-laki yang membawa bendera Palestina oleh polisi Jerman selama protes pro-Palestina telah memicu kemarahan media sosial.
Rekaman di X pada hari Senin (23/09/2024) menunjukkan beberapa petugas polisi Jerman mula-mula mengejar seorang anak laki-laki berusia 10 tahun saat ia menangis minta tolong dan kemudian membawanya ke mobil polisi setelah menangkapnya.
Banyak orang di X bereaksi terhadap insiden tersebut, menyebutnya mengganggu.
“Polisi Berlin menahan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun karena membawa bendera Palestina. Mengganggu, memalukan, Jerman 2024,” kata seorang pengguna.
“Polisi Berlin yang pemberani menangkap anak paling berbahaya di kota itu. Dia ingin menggunakan benderanya untuk menggulingkan pemerintah federal dan mendeklarasikan negara Palestina,” tulis pengguna lain dalam posting yang menyindir.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Demonstrasi tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza, telah menemui peningkatan permusuhan dari pihak berwenang di Jerman, sebuah negara yang secara tegas memihak Israel di tengah tuduhan genosida di Gaza.
Para kritikus berpendapat bahwa tindakan keras pemerintah terhadap aktivisme pro-Palestina telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan polisi sering kali menargetkan bahkan peserta termuda.
Saat anak laki-laki itu dibawa pergi, teriakan protes terdengar dari kerumunan, menyoroti meningkatnya rasa frustrasi atas pendekatan keras negara terhadap protes damai.
Banyak peserta menyatakan kekhawatiran bahwa tindakan tersebut menciptakan preseden berbahaya, yang mengekang kebebasan berbicara dan membungkam suara-suara yang memperjuangkan hak-hak Palestina.
Polisi Jerman Menahan Anak Laki-laki Dengan Bendera Palestina
Para aktivis juga menyerukan penyelidikan terhadap taktik polisi dan menuntut pembebasan segera anak laki-laki tersebut.
Chay Bowes mengatakan di X bahwa polisi Jerman sekali lagi memamerkan nilai-nilai inti Eropa yaitu kebebasan berekspresi dengan meneror dan menangkap seorang anak.
“Kejahatannya?” Memprotes pembunuhan massal anak-anak lainnya yang sedang berlangsung.
Pengguna X lainnya menulis, “Jerman tidak akan pernah berubah. Kita tidak berada di Jerman Nazi tahun 1943. Ini tahun 2024. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dikejar dan ditangkap oleh Polisi karena mengibarkan bendera Palestina.”
Awal bulan ini, sebuah studi yang diterbitkan oleh portal daring yang melacak data imigrasi dan suaka mengatakan bahwa praktik kepolisian Jerman mendorong diskriminasi sistemik, di mana petugas secara rutin terlibat dalam pembuatan profil rasial dan mengandalkan stereotip etnis.
Studi oleh Mediendienst Integration muncul di tengah kekhawatiran di kalangan aktivis tentang meningkatnya rasisme di Jerman dan bangkitnya partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).
Temuan tersebut menunjukkan bahwa petugas sering kali mengandalkan penanda ras daripada perilaku saat melakukan patroli proaktif.[Sdz]