HAKIKAT cinta dan kasih sayang suami istri ditulis oleh Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag. Allah memberikan cinta dan kasih sayang kepada suami istri agar mereka bisa membangun keluarga dengan senang dan bahagia.
Mereka sekalipun harus berkorban untuk pasangannya tidak akan merasa lelah dan bosan.
“Dan Dia (Allah) menciptakan cinta dan kasih sayang diantara kalian (suami istri).” (Ar-Rum: 21)
Maka setiap suami dan istri akan selalu berkorban untuk kebahagiaan pasangannya dan bersikap setia selama masih mencintai dan menyayanginya.
Cinta dan kasih sayang kepada pasangan harus ikhlas untuk mencari ridha Allah agar mereka bisa menerima segala kekurangan pasangan, bisa saling menanggung beban dan saling men-support, sehingga keluarga mereka semakin kokoh.
Bahkan dengan cinta dan kasih sayang yang tulus mereka bisa menjadi satu jiwa, satu perasaan, satu pemikiran dan satu perilaku.
Rasulullah SAW bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR. Muslim)
Kebersamaan suami istri yang dibangun oleh cinta dan kasih sayang yang tulus akan membuat hubungan mereka selalu harmonis dan kokoh bagaikan satu tubuh ketika senang dirasakan bersama dan juga saat sulit akan dirasakan bersama.
Cinta dan kasih sayang suami istri itu harus seperti cermin agar mereka bisa saling menyempurnakan dan saling menutupi aib.
Cinta dan kasih sayang suami istri harus seperti lebah agar mereka bisa saling menebar kebaikan dan saling menggembirakan.
Cinta dan kasih sayang suami istri harus seperti pohon kurma, sehingga mereka bisa saling memberikan manfaat, saling terikat dan keberadaannya selalu dibutuhkan.
Suami istri harus seperti emas yang dibakar dan ditempa namun bertambah kemilaunya, sehingga sekalipun mereka banyak rintangan dan cobaan tapi hubungan mereka tetap harmonis serta cinta dan sayang mereka bertambah kuat.
Baca juga: Ketika Suami Istri Mulai Saling Curiga
Hakikat Cinta dan Kasih Sayang Suami Istri
Wahai suami dan istri cintailah pasangan dengan ikhlas, sepenuh hati dan sepenuh jiwa agar keluarga tetap kokoh seperti sebuah perahu tetap berlayar di lautan sekalipun diterjang ombak menggulung, badai besar serta angin kencang.
Perahu terus berlayar hingga sampai ke tempat tujuan terakhirnya dengan selamat.
Adapun tujuan akhir berkeluarga adalah membawa keluarga menikmati indahnya surga untuk selama-lamanya.
Bukankah Allah telah menugaskan Malaikat untuk senantiasa mendoakan mereka agar diampuni dosanya, dijauhi dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga bersama keluarganya.
“Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka.
Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Ghafir: 7-8). [ind]