LEMBAGA Takmir Masjid Pengurus Besar Nakhdlatul Ulama (LTM PBNU) mendorong digitalisasi masjid dengan menyiapkan aplikasi SIMASNU.
Sistem Informasi Masjid NU atau SIMASNU ini merupakan sarana integrasi informasi antar masjid-masjid khsususnya antar masjid NU.
Ketua LTM PBNU, H. Mokhamad Mahdum, menyampaikan pentingnya penguasaan teknologi bagi takmir Masjid, khususnya takmir masjid di kota-kota besar seperti di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).
“LTM PBNU sedang mengembangkan aplikasi IT, sebut saja namanya Sistem Informasi Masjid NU (SIMASNU), sebagai implementasi pelaksanaan arahan PBNU agar semua elemen NU melakukan transformasi digital,” jelas Mahdum kepada media, di Hall BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, Sabtu (07/09/2024).
Aplikasi itu bersifat integratif per masjid per Lokasi (by name, by address) yang memotret semua pelayanan masjid, bukan hanya tentang waktu sholat, jadwal pengajian dan penceramah.
“Namun juga tentang informasi keuangan masjid, aset wakaf masjid dan program program layanan kepada jamaah sehingga terjadi optimalisasi dan sinergi atas setiap kegiatan di masjid,” lanjut Mahdum.
Baca juga: Optimalkan Potensi ZIS di Indonesia, BAZNAS dan SUCOFINDO Resmikan UPZ BAZNAS SUCOFINDO
Go Digital, Lembaga Takmir Masjid PBNU Siapkan Aplikasi SIMASNU
Mahdum melanjutkan, SIMASNU akan menjadi salah satu pilar terpenting dalam ekosistem kemasjidan.
“Karena aplikasi ini akan menguatkan pesan bahwa masjid bukan hanya sebagai tempat sholat namun sebagai pusat peradaban,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mahdum berharap aplikasi SIMASNU akan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi tentang aktivitas masjid dan akuntabilitas pengelolaan masjid.
“Baik di masjid sekitar rumah tinggalnya atau di tempat kerja sehari-hari karena aplikasi ini dirancang bukan hanya untuk masjid di komplek perumahan namun juga untuk masjid di perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaaan dan tempat-tempat lainnya,” ungkap Mahdum.
Dengan demikian, aplikasi SIMASNU memudahkan masyarakat mengakses informasi tentang masjid dan diharapkan masjid-masjid akan ramai bukan hanya pada waktu-waktu sholat.
“Karena masjid dapat menjadi rumah kedua bagi masyarakat dalam beribadah pada Alloh,” tutup Mahdum.
Mengusung tema “Merawat Masjid Membangun Peradaban”, LTM PBNU menginisiasi silaturahmi nasional dan pelatihan takmir Masjid di Jabodetabek sebagai bagian dari penyiapan 1.000 takmir masjid se-Indonesia sampai dengan akhir tahun 2024.
Pelatihan diisi dengan mentoring yang bertujuan mendorong digitalisasi masjid dan optimalisasi Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) di masjid-masjid agar masjid lebih mandiri secara keuangan dan program-program masjid lebih variatif menyentuh persoalan ummat.
LTM PBNU mengadakan pelatihan selama tiga hari pada 7 – 9 September 2024 yang melibatkan lebih dari 400 Takmir Masjid se-Jabotabek.
Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi Takmir Masjid dengan memperkuat pemahaman dan praktik beragama yang tawasuth, tawazun dan moderat dengan penekanan utama pada penggunaan teknologi dan kepatuhan regulasi pengelolaan ZIS agar masjid masjid semakin makmur dan berdaya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kementerian Agama RI melalui Kasubdit Kemasjidan, H. Akmal Salim Ruhana, mengapresiasi lengkah-langkah LTM PBNU yang telah membantu Kementerian Agama meneguhkan kembali dakwah masjid yang benar benar Rahmatan lil alamin, dakwah yang benar benar professional, moderat dan berdaya.
“Karena dakwah semacam ini jati diri masjid akan semakin kelihatan dan Masjd akan kembali dijadikan rujukan utama kegiatan masyarakat,” ujar Akmal Salim. [ind]