ADAKALANYA seseorang melakukan kebohongan karena rasa sayang. Menganggap bahwa berbohong yang dilakukan untuk kebaikan.
Lalu bagaimana hukumnya dalam Islam?
Ustaz Farid Nu’man Hasan mengatakan bahwa bohong atau dusta adalah salah satu akhlak tercela dan dosa besar. Dalam hadits shahih tertulis :
وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهدِي إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ الله كَذَّاباً
“Dan sesungguhnya berdusta itu menjerumuskan kepada keburukan atau durhaka dan sesungguhnya keburukan atau durhaka itu membawa kepada neraka dan sesungguhnya seseorang itu benar-benar berdusta sehingga dicatatlah di sisi Allah sebagai seorang yang pendusta.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Aisyah Radhiallahu ‘Anha berkata:
مَا كَانَ خُلُقٌ أَبْغَضَ إِلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْكَذِبِ
“Tidak ada akhlak yang lebih dibenci oleh para sahabat Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dibanding berbohong.” (H.R. Ahmad, 42/101. Shahih).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bahkan dusta menjadi salah satu ciri-ciri zahir orang munafiq, sebagaimana hadits yang terkanal:
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafiq itu ada tiga: jika bicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika diberikan amanah dia berkhianat.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).
Namun demikian, ada keadaan dimana berbohong itu dibolehkan. Keadaan itu adalah:
1. Saat berperang. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
فَإِنَّ الْحَرْبَ خَدْعَةٌ
“Maka sesungguhnya perang itu tipu daya.” (H.R. Muttafaq ‘Alaihi).
Hukum Berbohong untuk Kebaikan
2. Mendamaikan saudara sesama muslim yang bertengkar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَيْسَ الْكَذَّابُ الَّذِي يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ وَيَقُولُ خَيْرًا وَيَنْمِي خَيْرًا
“Bukan kategori berbohong orang yang mendamaikan manusia, dan dia berkata baik dan dengannya dia membina kebaikan.” (HR. Muslim no. 2605).
3. Berbohong suami kepada istri, atau kebalikannya, untuk menjaga perasaannya.
Istri masaknya kurang enak, tapi suami mengatakan enak. Suami belikan sepatu buat istri yang aneh, istri katakan bagus dan sangat suka.
Baca juga: Tipe-Tipe Orang yang Sering Berbohong dan Cara Mengidentifikasinya
Imam Muslim menyebutkan dalam Shahih Muslim:
قال بن شهاب ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها
Ibnu Syihab berkata: “Aku belum pernah mendengar adanya keringanan sedikit pun dari dustanya manusia kecuali pada tiga hal. Perang, dusta untuk mendamaikan manusia, dustanya suami ke istrinya, dan dustanya istri ke suaminya. (Shahih Muslim no. 2605).
4. Berbohong untuk melindungi nyawa seorang muslim, atau orang shalih yang difitnah dan ingin dicelakai, atau dibunuh.[Sdz]