PERUSAK agama dan masyarakat tersebut adalah namimah atau mengadu domba.
Sesungguhnya bagi orang yang mengadu domba dan menebar fitnah terdapat ancaman yang sangat berat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi, diantranya:
Pertama, mendapatkan ancaman untuk masuk neraka.
Kedua, selain mendapatkan azab di neraka, pelaku adu domba juga mendapatkan ancaman akan mendapatkan adzab dalam kuburnya sebelum hari kiamat.
Ketiga, seorang pengadu domba digolongkan sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling buruk perangainya.
Keempat, amal kebajikannya dihapus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebab, namimah termasuk dosa besar yang mempunyai sifat menzalimi orang lain, karena ia menyebarkan fitnah dan keburukan yang tidak dilakukan oleh seseorang.
Dan bagi orang yang mengambil hak orang lain atau menzaliminya di dunia, dan kemudian ia belum meminta kemaafan dari orang yang dizalimi, maka di akhirat kebaikan-kebaikannya akan diambil dan diberikan kepada orang yang dizaliminya.
Apabila kebaikannya habis, maka keburukan orang yang dizalimi akan diambil dan dibebankan kepadanya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad:
إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Perusak Agama dan Masyarakat (3)
Baca juga: Perusak Agama dan Masyarakat (2)
“Sesungguhnya orang yang bangkrut dikalangan umatku pada hari kiamat adalah orang yang datang dengan shalat, puasa dan zakat. Akan tetapi ia telah mencaci maki si fulan, menuduh si fulan, memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikanya (untuk diberikan) kepada orang-orang tersebut. Apabila kebaikan-kebaikannya habis sebelum semua dosa-dosanya kepada orang-orang tersebut diselesaikan, maka diambillha dosa-dosa mereka dan ditimpakan kepadanya, kemudian ia dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim).
Demikianlah bahaya dan konsekuensi dari dosa menebar fitnah dan mengadu domba.
Maka hendaklah kita berusaha menjaga diri kita, jangan sampai jatuh ke dalam dosa tersebut, terutama pada era di mana informasi dan berita bertebaran di sekitar kita melalui media-media yang tidak terbatas.
Hendaklah kita berhati-hati dalam meneruskan sebuah berita sampai kita benar-benar meyakini kebenaran berita tersebut.
Jangan sampai hanya karena satu sentuhan jari kita, kita dilemparkan ke neraka Jahannam, karena menyebarkan berita bohong dan menebarkan fitnah yang merugikan orang atau kelompok masyarakat tertentu.
Semoga Allah selalu menjaga anggota tubuh kita untuk selalu melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.[Sdz]