Generasi Rabbani
Oleh : Kingkin Anida
Rabb maknanya adalah Tuhan.
Kalau Rabbani menurut Ali bin Abi Thalib radliallahu ‘anhu adalah generasi yang memberikan santapan rohani bagi manusia dengan ilmu (hikmah) dan mendidik mereka atas dasar ilmu.
Sementara Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma dan Ibnu Zubair mengatakan begini….
“Rabbaniyun adalah orang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya”.
Qatadah dan Atha’ menjelaskan bahwa
Rabbaniyun adalah para fuqaha’, ulama, pemilik hikmah (ilmu).
Imam Abu Ubaid menyatakan, bahwa beliau mendengar seorang ulama yang banyak mentelaah kitab-kitab, menjelaskan istilah rabbani yaitu
“Rabbani adalah para ulama yang memahami hukum halal dan haram dan menegakkan amar ma’ruf nahi munkar”.
Firman Allah dalam QS 3:79
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحُكْمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِّى مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّٰنِيِّۧنَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ ٱلْكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah (generasi Rabbani) karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!”
Dalam Al Qur’an kita diminta memperhatikan sebuah perjalanan dahsyat yaitu perjalanan yang diberkahi:
Al-Isra’ 17:1
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۧ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُو لِنُرِيَهُو مِنْ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُو هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Pulang dari perjalanan tersebut Nabi kita membawa oleh oleh yaitu kewajiban sholat bagi umat.
Untuk apa?
1. Sholat untuk menyembah Allah
2. Sholat untuk membuat kita sehat
3. Sholat untuk membuat kita cerdas
4. Sholat untuk tenang dan bahagia
5. Sholat menjaga tiang agama
6. Sholat untuk mendatangkan kekayaan dan keberkahan
7. Sholat untuk masuk surga
8. Sholat untuk bertemu Allah
أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا رَحْمَةَ رَبِّهِۧۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُوا ٱلْأَلْبَٰبِ
(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”
Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.
Silahkan di share.
Semoga Allah memberikan kelapangan dan kemudahan dalam berbagai urusan kita membangkitkan generasi Rabbani.