MENELADANI spirit hijrah sahabat Shuhaib bin Sinan Ar-Rumi.
Pada sebelumnya diceritakan bahwa secara hitungan materi, mungkin Shuhaib terlihat rugi, karena harus kehilangan seluruh hartanya, tempat tinggalnya dan relasi bisnisnya.
Apalagi pergi ke tempat baru memulai bisnis dari nol, dimana tidak ada jaminan kehidupannya akan lebih baik lagi.
Namun jika dilihat dari kaca mata Islam, sebagaimana yang dikatakan baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, justru Shuhaib benar-benar mendapatkan keberuntungan yang luar biasa.
Sejatinya harta dan barang kekayaan lainnya yang hilang, kalau memang rezekinya maka dia pasti akan mendapatkannya lagi.
Atau Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Sementara ketaatan kepada Allah, ridha-Nya tidak akan bisa dibeli dengan dunia dan seisinya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jika seorang Shuhaib tanpa ragu meninggalkan semua harta dan bisnisnya untuk berhijrah ke Madinah yang saat itu tidak ada bayangan bisnis barunya, lalu apa yang membuat kita ragu sebagai seorang muslim untuk meninggalkan aktifitas yang syubhat mencari pekerjaan yang halal?
Jika seorang Shuhaib tanpa ragu meninggalkan segala hartanya demi sebuah aset iman yang paling berharga, mengapa kita enggan mengeluarkan sebagian rezeki kita untuk kepentingan sedekah dan dakwah?
Jika seorang Shuhaib berjalan kaki ke Madinah menempuh perjalanan panjang 450 km di bawah terik panas matahari untuk mencari Ridha Allah, mengapa kita masih enggan memenuhi panggilan Allah ke masjid di sekitar kita?
Baca juga: Meneladani Spirit Hijrah Sahabat Shuhaib Bin Sinan Ar-Rumi (2)
Meneladani Spirit Hijrah Sahabat Shuhaib Bin Sinan Ar-Rumi (3)
Disinilah kualitas keimanan kita diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah menjanjikan bahwa perniagaan yang terbaik adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.
Allah ta’ala berfirman dalam surat Ash-Shaff ayat 10-11.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (١٠) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١١)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (QS. Ash Shaff 10-11).
Maka marilah melalui momentum tahun baru hijriyah ini, kita korbankan waktu, tenaga dan fikiran untuk bersama-sama memakmurkan masjid.
Marilah sebagian rezeki kita untuk berinvestasi akhirat, seperti disalurkan untuk sarana pembangunan masjid, tempat pembelajaran taman pendidikan Al-Qur’an, menyantuni kaum fakir miskin, anak yatim dan sebagainya.[Sdz]