SALAM. Info saja. Saya tidak suka penderitaan. Saya punya teman FB yang senang sekali nulis di kolom
comment menangis-nangis meratapi penyakitnya.
Typical kayak gitu ada beberapa, hati-hati bila Anda me-like dan berteman dengannya nanti dia akan inbox dan merasa dekat lalu minta dana pengobatan.
Saya tidak suka penderitaan. Kalau sakit tak usah diumbar detailnya, atau kalau mau mengumbar, umbarlah di lapak masing-masing, terserah mau taruh foto atau semua selang.
Berbagilah hal yang positif. Saya tidak suka mendengar detail cerita orang sakit, saya tidak suka mendengar penderitaan.
Cukuplah tahu dan apa solusinya. Saya juga sakit. Tapi kita harus lawan rasa itu dengan pikiran dan hati.
Saya belajar dari kisah Urwah sahabat Rasulullah yang mana beliau suatu hari diberitakan bahwa kakinya harus dipotong sebab sudah membusuk.
Tabib menawarkan minum alkohol untuk anestesi, beliau menolak lalu datanglah rombongan lelaki yang berbadan kuat untuk memeganginya, bila beliau tak kuat menahan sakit, beliau menolak.
Katanya: “tunggu adzan tiba, aku akan sholat dan di saat sholat itulah kalian lakukan operasi kaki itu.“
Dan beliau pun sholat, sangat khusyu ~ tak sadar kakinya yang sangat membusuk telah selesai dipotong oleh tabib bahkan beliau baru tersadar ketika tabib menyiramkan alkohol ke atas lukanya untuk meredakan sakit setelah operasi.
Dan beliau menjerit. Tersadar. Padahal ketika itu, anaknya pun baru meninggal karena terjatuh dari atap rumah.
Betapa penderitaan bertubi-tubi, tak ada beliau menagih simpati.
Hanya kisahnya kemudian dibukukan dan menjadi inspirasi.
baca juga: Berbaik Sangka kepada Allah pada saat Sakit
Saya Tidak Suka Penderitaan
Saya? Belum tentu sanggup dioperasi tanpa anestesi.
Tapi kita telah mendengar di Palestina banyak anak dan orang-orang yang operasi tanpa anestesi, banyak dokter hatinya hancur antara melakukan anestesi dan mendengar jeritan pasien.
Dan mereka belajar mencari pegangan dengan kembali kepadaa Allah dan Alqur’an.
Jangan mengeluhkan penyakit Anda kepada saya, juga jangan bercerita di lapak saya. Saya juga ada penyakit dan derita tersendiri.
Tidak usah berbagi aura negatif dengan saya. Saya bukan tempat penampungan kisah sedih.
Ada juga orang mau curhat, saya enggak mau. Haha.
Saya bukan Tuhan. Saya juga enggak bakalan tenang duduk mendengarkan.
Saya hanya mau terima curhat anak-anak saya saja itupun enggak lama, maksimal 5 menit.
Mungkin saya kejam, tapi ingat, bahwa saya bukan Tuhan. Dan setiap orang punya derita masing-masing, hadapi saja.
Lama lama semua derita akan selesai. Ketika perjumpaan dengan malaikat maut.
Selesaikan masalahmu sendiri dengan Rabb-mu.
Ada satu doa, yang bagus banget, doanya kayak gini dari ustaz Salim Assegaf.
Ya hayyu ya goyyum bi rahmatika nastaghiits wa min wadzzbika nastair ash lih lanaa sya’nanaa kullah wa laa takilnaa ilaa anfsusinaa walaa ilaa ahadin min kholkika thorfata ‘ainin
Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri yang tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, dari azabmu kami mohon perlindungan.
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku atau kepada seorang makhluk-Mu sekali pun dalam sekejap mata.
Intinya; Yaa Allah, Engkau saja yang urus masalahku dan susahku, jangan biarkan aku atau makhluk-Mu yang urus, aku maunya Engkau saja yang urus.
Kira kira demikian. Mungkin aku kejam. Tapi ingat, aku bukan Tuhan.
Dan ingat; dunia ini tempat ujian, surgalah tempat bersenang-senang.
Ada nelayan bawa ikan, cukup sekian untuk kalian.
(pantun enggak nyambung ~ hehe).
Maaf kalau ada yang tersinggung.
Dan untuk yang sakit; Saya do’akan dengan doa nabi Ayyub.
Surat Al anbiya; 83:
“Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-roohimiin.”
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyembuh.
Amiin aamiin aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.
Maaf sekali lagi kalau ada yang salah. Astaghfirullah 33 kali.
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc