TUJUH warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah gedung di dekat Rumah Sakit Nasser, Gaza. Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan di wilayah tersebut dan memicu respons dari komunitas internasional.
Pihak berwenang setempat melaporkan bahwa bangunan yang hancur tersebut digunakan oleh keluarga yang mencari perlindungan dari konflik yang sedang berlangsung.
Serangan itu tidak hanya menyebabkan hilangnya nyawa tetapi juga menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur di sekitarnya, termasuk rumah-rumah penduduk dan fasilitas kesehatan.
Baca juga: 12 Warga Palestina Syahid dalam Serangan Udara Israel di Zona Aman
Tujuh Warga Palestina Syahid dalam Serangan Israel pada Gedung Dekat Rumah Sakit Nasser
Dikutip dari Aljazeera.com, Tujuh warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap gedung lima lantai dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, beberapa hari setelah Israel memerintahkan sekitar 250.000 orang untuk meninggalkan bagian timur kota yang dilanda perang di Jalur Gaza selatan.
Andrea De Domenico, kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan, tidak ada tempat dan tidak seorang pun yang aman di Gaza yang telah menjadi tempat di mana orang tidak dapat menemukan tempat berlindung yang aman dan tidak dapat meninggalkan garis depan.
Hamas mengatakan pemimpinnya Ismail Haniyeh telah menghubungi mediator Qatar dan Mesir mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Israel sedang mengevaluasi pernyataan Hamas dan akan menyampaikan jawabannya kepada para mediato, kata badan mata-mata Israel Mossad dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor perdana menteri Israel.
Setidaknya 37.953 orang tewas dan 87.266 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan orang masih ditawan di Gaza. [Din]