PERBEDAAN pemikiran dalam keluarga adalah hal yang wajar. Namun bagaimana caranya agar pertengkaran kita dengan suami tidak berdampak buruk bagi keluarga?
Apa yang harus dilakukan saat kita bertengkar dengan pasangan. Kalau mengikuti tips yang bapak pernah sampaikan yakni membayangkan sisi positifnya kok sulit sekali ya, yang ada adalah rasa marah dan jengkel.
Kalau kita sedang dalam keadaan marah dan jengkel sulit sekali membayangkan kebaikan suami, bagaimana caranya agar pertengkaran kita itu tidak berdampak buruk pada kedua pasangan dan anak-anak?
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha mengatakan pertama kali yang harus dilakukan saat kita sedang marah dengan pasangan misalnya saat bertengkar hebat, adu argumen dengan suara yang meninggi dan saling menyakitkan, saling menyalahkan, saling menyindir, saling mengumpat, saling membentak bahkan mohon maaf ada yang sampai mata melotot dan wajah memerah.
Yang harus kita ingat adalah satu kata ini, istighfar.
Jadi langkah pertama adalah istighfar dulu, minimal di dalam hati.
Meskipun masih jengkel, masih marah, masih dendam, istighfar saja dulu.
Saat kita mulai beristighfar maka saat itulah solusi dari masalah yang kita alami mulai bekerja.
Saat kita beristighfar maka dampak negatif yang lebih buruk tidak akan terjadi.
Saat kita mulai beristighfar maka akan ada akhir yang indah dari pertengkaran kedua pasangan saat itu.
Istighfar adalah jamu yang paling mujarab untuk meniadakan dampak buruk dari pertengkaran antar pasangan.
Mungkin dampaknya tidak seketika atau bahkan bisa jadi saat kita beristighfar kejadiannya tambah parah lagi.
Namun yakinilah saat kita beristighfar, itu artinya solusi dari pertengkaran yang kita alami itu sudah mulai bekerja saat itu juga.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Saat kita beristighfar, skenario Allah untuk meredakan pertengkaran, untuk mengembalikan kasih sayang kedua pasangan sedang bekerja saat itu juga.
Dan yakinlah, saat kita mulai beristighfar maka kita akan mendapati akhir yang menentramkan dan membahagiakan.
Jadi saat engkau beristighfar namun kejadiannya semakin memburuk, tenanglah, bersabarlah, teruslah beristighfar, Allah sedang menyiapkan solusi dari pertengkaran itu.
Biasanya setelah banyak istighfar, kondisi hati lebih tenang maka langkah kedua adalah berdiamlah sejenak, boleh duduk atau berbaring.
Saat duduk atau berbaring teruslah beristighfar di dalam hati. Hayati istighfar yang kita ucapkan.
Rasakan kita itu banyak dosa. Mohonlah ampunan Allah terhadap dosa-dosa yang kita lakukan.
Langkah ketiga paksa diri untuk ambil air wudhu dan shalat. Setelah shalat duduk sejenak kembali ucapkan istighfar dengan penuh kesungguhan.
Sobat, langkah 1-3 itu adalah proses menetralkan emosi kita yang saat itu sedang negatif.
Jadi teknik ini adalah teknik menetralkan emosi negatif menjadi netral (nol) sebelum kita positifkan kembali.
Ketika sudah netral maka kita akan lebih mudah mempositifkan kembali emosi kita.
Bagaimana Caranya Agar Pertengkaran Kita dengan Suami Tidak Berdampak Buruk Bagi Keluarga
Setelah itu gunakan teknik anchor (jangkar). Secara sederhana tatkala sedang sedih maka ingatlah hal-hal yang menyenangkan.
Tatkala sedang jengkel dengan pasangan, paksa diri untuk mengingat sesuatu kejadian atau memori yang membuat rasa sayang dengan pasangan kembali muncul, ingat kebaikan pasangan, ingat kenangan-kenangan indah bersama pasangan di galeri foto, video agar kejengkelan itu berkurang dan tidak berdampak yang lebih buruk lagi.
Mungkin teknik menghadirkan kenangan baik bersama pasangan saat bertengkar atau saat melihat hal yang tidak menyenangkan terhadap pasangan masih sulit dilakukan, maka biasakan berkata pada diri sendiri yang suaranya terdengar oleh telinga dengan menggunakan kata “walaupun atau meskipun”.
Misalnya seperti ini “Walaupun istri saya kalau marah suka ngomel dan kadang kata-katanya menyakitkan tetapi ia istri yang setia, rajin mengurus anak dan rajin membersihkan rumah sehingga rumah selalu bersih”.
Baca juga: Menghadapi Suami Gay
“Meskipun suami tadi marah sama saya, tetapi suami saya adalah laki-laki yang bertanggung jawab terhadap keluarganya, bertanggung jawab mencari nafkah buat istri dan anak dan termasuk suami yang setia”.
Jadi dapat saya simpulkan seperti ini. Saat sedang marah hebat dengan pasangan maka beristighfarlah sebanyak-banyaknya.
Insha Allah saat kita beristighfar, saat itulah Allah mulai menyiapkan solusi bagi diri kita dan pasangan.
Tenangkan diri dengan duduk, berbaring atau shalat dan teruslah beristighfar. Ingatlah bahwa kita makhluk yang tidak sempurna, banyak salah, banyak dosa.
Bersungguh-sungguhlah minta ampun kepada Allah.
Saat kita sungguh-sungguh beristighfar maka Allah akan datangkan solusi bagi masalah kita.
“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Kembalikan energi positif dengan teknik jangkar membayangkan kenangan baik dengan pasangan bisa juga membuka foto atau video bersama pasangan.
Jika masih sulit maka gunakan kata “walaupun atau meskipun” misalnya, “Meskipun suami tadi marah sama saya, tetapi suami saya adalah laki-laki yang bertanggung jawab terhadap keluarganya”.
Jadi netralkan emosi negatif dengan banyak istighfar, berdiam diri, wudhu dan shalat.
Hingga perasaan di posisi netral lalu positifkan perasaan dengan membayang hal-hal indah bersama pasangan atau katakan dengan menggunakan kata meskipun atau walaupun.[Sdz]