ChanelMuslim.com – Jika masyarakat Jepang punya menu makanan favorit yaitu ikan mentah, nah di Etiopia lebih dari itu, mereka bisa mengkonsumsi daging mentah.
Masyarakat Etiopia tidak dapat meninggalkan kebiasaan memakan daging mentah yang telah berlangsung selama berabad-abad, meski telah banyak dokter yang memperingatkan tentang bahaya kebiasaan makan tersebut.
Menu daging mentah yang disajikan di restoran, toko daging dan bar di pedesaan maupun di kota, membuat turis yang mengunjungi negara ini tercengang.
Meski tidak lazim, daging mentah sangat diminati oleh semua kalangan masyarakat di Etiopia.
Mereka yang mengalami masalah kesehatan karena mengonsumsi daging mentah, tidak dapat melepaskan kebiasaan yang juga merupakan indikator "status dan kekayaan", meski telah diperingatkan oleh dokter.
Menu daging mentah paling diminati “Kitfo”
"Kitfo", kombinasi daging giling dengan mentega, rempah dan saus pedas adalah salah satu menu daging mentah yang paling terkenal dan umum di negara ini.
Kebanyakan tempat menyajikan makanan ini dengan roti kocho khas bagian selatan Etiopia.
Daging mentah juga dikonsumsi dengan berbagai cara lain, misalnya dipotong dalam bentuk steik.
Bagi masyarakat Etiopia, daging mentah wajib ditambah dengan saus pedas.
Mamush Tekalau, seorang tukang daging yang telah menjual daging mentah selama 15 tahun di pusat kota Addis Ababa mengatakan bahwa semua kalangan masyarakat datang ke tokonya untuk menyantap daging mentah.
Tekalau mengaku mengonsumsi daging mentah dan sangat menyukainya.
Seorang penikmat daging mentah di tempat Tekalau, Getahum Mekuria kepada Anadolu Agency mengatakan bahwa dia datang setiap pekan untuk menikmati daging mentah di sini.
Mekuria mengaku tidak mengalami masalah kesehatan karena konsumsi daging mentah.
Seorang penggemar daging mentah lainnya, Kibrom Addis menilai bahwa rempah-rempah membunuh bakteri yang ada pada daging.
Mesafint Abebe, direktur sebuah klinik di Addis Ababa mengatakan bahwa makan daging mentah dapat menyebabkan penyakit salmonella yang menyebabkan diare dan kram darah.
“Kami memperingatkan pasien kami untuk tidak makan daging mentah, tetapi mereka tidak mendengarkan dan kembali dengan keluhan yang sama,” ujar Abebe.
Menurut sejarawan, budaya makan daging mentah telah ada dari abad ke-16.
Makanan cepat saji dan makanan internasional yang semakin populer di ibu kota dan kota-kota besar di Etiopia juga sepertinya tidak akan mengubah kebiasaan makan masyarakat Etiopia dalam waktu dekat.[ah/anadolu]