PELAJARAN apa yang bisa diambil dari tukang parkir? Berikut ini sudut pandang yang kadang luput dari pengamatan kita.
Ketika pagi datang, tukang parkir sudah siap bertugas. Ia menerima motor dan mobil yang masuk ke wilayah amanahnya.
Berbagai merek motor dan mobil antre masuk. Ada yang merek mahal, ada pula yang biasa saja. Semua merek diterima tukang parkir apa adanya.
Sepanjang tugasnya, tukang parkir menjaga semua motor dan mobil seperti miliknya sendiri. Ia rapikan, ia awasi, dan ia jaga dengan nyawanya sekali pun.
Ketika pada sorenya sang pemilik datang mengambil, tak ada sedikit pun keberatan dari tukang parkir. Justru ia sangat senang.
Begitu seterusnya di setiap hari tugas tukang parkir. Berbagai titipan motor dan dan mobil datang, dan kemudian ia melepasnya dengan penuh keridhaan ketika sang pemilik mengambil.
**
Hidup kita ini mirip seperti tukang parkir. Allah menitipkan kita banyak hal: harta, jabatan, keluarga, termasuk diri kita sendiri.
Semua barang titipan itu pada waktunya akan diambil Pemilik. Mulai dari titipan harta, jabatan, istri atau suami juga anak-anak, dan juga diri kita sendiri.
Sayangnya, kita tidak sehebat tukang parkir yang begitu ridha ketika sang pemilik mengambil barang titipannya. Kita seolah mengklaim titipan itu sebagai milik kita.
Padahal, seberapa lama pun sebuah titipan bersama kita, tetap saja itu sebagai titipan. Dan seberapa pun besarnya cinta kita dengan barang titipan, kita tidak pantas marah ketika si pemilik mengambilnya kembali.
Semua milik Allah subhanahu wata’ala. Allah titipkan kepada kita untuk sementara, untuk Allah uji seberapa ridhanya kita saat barang titipan itu diambil kembali. [Mh]