ChanelMuslim.com – Tewasnya jurnalis Palestina, Yasser Murtaja, baru-baru ini ketika sedang meliput demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel menunjukkan — sekali lagi — risiko yang harus ditanggung oleh reporter Palestina demi melakukan tugas mereka.
Murtaja, 30 tahun, ditembak oleh pasukan Israel di bagian perut pada Jumat lalu ketika sedang meliput demonstrasi di Gaza. Dia meninggal dunia esok harinya akibat luka tersebut dan pemakamannya dihadiri oleh ratusan pelayat.
Murtaja dijadikan incaran oleh pasukan Israel, meski saat meliput dia mengenakan helm dan rompi bertuliskan "Pers".
Israel sendiri memiliki sejarah panjang soal mengincar jurnalis yang sedang bertugas. Komisi Perlindungan Jurnalis, sebuah LSM asal New York, mencatat ada 17 kasus tewasnya jurnalis di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina sejak 1992. Dari angka ini, 15 jurnalis tewas tertembak oleh Israel.
2014, ketika Israel melakukan serangan besar-besaran di Gaza yang terblokade dan menewaskan 2.200 warga Palestina, adalah tahun paling berdarah untuk jurnalis di Palestina.
Menurut laporan Reporters without Borders yang berbasis di Paris, 12 jurnalis — termasuk satu jurnalis asing — tewas di tangan tentara Israel dalam konflik ini.
Pejabat Israel belakangan mengakui mereka mengincar jurnalis yang bekerja untuk kanal Al-Aqsa, yakni sebuah kanal televisi yang berbasis di Gaza dan diketahui memiliki hubungan dengan Hamas.
PBB mencatat, ada 16 jurnalis Palestina yang kehilangan rumah mereka selama kejadian 2014 tersebut, sementara delapan kantor media lokal diratakan dengan tanah.
Sekarang ini, ada 28 jurnalis Palestina yang masih ditahan di penjara-penjara Israel (banyak di antaranya belum mendapat jadwal sidang), menurut laporan LSM bernama Palestinian Journalist Support Committee.
Lembaga-lembaga HAM dan LSM, meski begitu, mengatakan masih ada harapan keadaan ini akan membaik.
Menurut Sindikat Jurnalis Palestina, Israel telah melakukan setidaknya 740 pelanggaran hak atas jurnalis Palestina — baik di Tepi Barat maupun Gaza — tahun lalu saja.
Pelanggaran-pelanggaran hak ini termasuk penahanan sewenang-wenang, penembakan yang mengakibatkan cedera, pemukulan, dan penutupan outlet media lokal.
Kantor berita resmi Palestina WAFA baru-baru ini melaporkan bahwa pasukan Israel telah melakukan 28 pelanggaran terhadap jurnalis Palestina di bulan lalu.[ah/anadolu]