HASAN Basri mengatakan, “Ketika itu iblis membuat perbandingan, dan ia adalah makhluk pertama yang membuat perbandingan.”
Muhammad bin Sirin mengatakan, “Makhluk pertama yang membuat perbandingan adalah iblis, dan tidaklah matahari dan bulan akan disembah oleh manusia kecuali setelah membanding-bandingkan. Kedua penafsiran ini disampaikan oleh Ibnu Jurair.”
Intinya adalah, bahwa ketika perintah disampaikan oleh Allah, iblis langsung melihat dirinya, lalu membandingkan antara dirinya dengan Nabi Adam, ternyata hasilnya adalah ia berpendapat bahwa dirinya lebih terhormat dari Nabi Adam. Oleh karenanya, ia menolak untuk bersujud di hadapannya, meskipun ada perintah dari Allah agar ia dan para malaikat segera bersujud di hadapan Nabi Adam.
Baca juga: Cara Allah Memberi Wahyu Kepada Malaikat
Keangkuhan Iblis yang Menolak Perintah Allah untuk Bersujud
Perbandingan yang dilakukan iblis itu sangat buruk, karena dari satu sisi perbandingan itu berhadapan dengan perintah, dan di sisi lainnya perbandingan itu tidak benar sama sekali, karena tanah lebih banyak manfaatnya dan lebih baik dari pada api,
sebab tanah itu kokoh, memberi pertumbuhan, dijadikan tempat tinggal cacing-cacing, dan dapat dibentuk untuk dimanfaatkan manusia, sedangkan api bersifat membakar (berkobar tidak tentu arahnya), ringan, cepat menyambar, dan membakar yang lainnya.
Kemudian, Nabi Adam juga telah diberikan keistimewaan oleh Allah dengan diciptakan melalui Tangan-Nya dan ditiupkan kepadanya roh ciptaan- Nya. Dan dengan keistimewaan itulah Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam, sebagaimana difirmankan, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali Iblis. la enggan ikut bersama-sama para (malaikat) yang sujud itu.
Dia (Allah) berfirman, “Wahai Iblis! Apa sebabnya kamu (tidak ikut) sujud bersama mereka?” la (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai Hari Kiamat.” (Al-Hijr: 28-35).
Iblis berhak mendapat hukuman dari Allah, karena ia tetap bersikukuh bahwa Adam lebih rendah darinya, karena kesombongannya, karena ia menentang kebenaran yang telah jelas terlihat, dan karena ia telah melanggar perintah yang diwajibkan atasnya.
Baca juga: Obrolan Para Malaikat dengan Allah tentang Orang yang Hadir di Majelis Dzikir
Lalu iblis juga mengemukakan alasan yang sama sekali tidak dapat membantunya. Alasan itu bahkan lebih buruk dari dosa yang ia perbuat. Sebagaimana disebutkan pada firman Allah, “Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam,” lalu mereka sujud, kecuali Iblis. la (Iblis) berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku?
Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai Hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.” Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, tetapi barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup.
Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang kamu (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka.” Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. “Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, kamu (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.” (Al-Israa’: 61-65).
Allah juga berfirman pada surat Al-Kahfi, “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya.” (Al-Kahfi: 50).
Maknanya: iblis telah menentang perintah Allah secara sengaja sebagai pembangkangan dan kecongkakan darinya, semua itu ia lakukan hanya karena alasan tabiat dan materi dashar penciptaannya dianggap lebih baik dari Adam. Ia tercipta dari api, sedangkan Adam dari tanah, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, juga seperti disebutkan pada hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah, dari Nabi, beliau bersabda, “Sesungguhnya para malaikat itu tercipta dari cahaya, sedangkan bangsa jin tercipta dari kobaran api, dan Adam itu diciptakan seperti yang telah digambarkan kepadamu.”
Sumber: Kisah Para Nabi – Imam Ibnu Katsir
[Vn]