SEPERTI apa cinta sejati itu? Banyak orang yang masih sendiri selalu bertanya, “Kapan aku menikah?“ Pernahkah kita berpikir ulang tentang pertanyaan apa yang semestinya muncul pertama kali tentang pernikahan. Bagi kita tentu saja tentang tujuan kita menikah baru kemudian dengan siapa saya menikah.
Baca Juga: Cintailah Saya
Cinta Sejati
Pernikahan itu adalah ibadah. Pernikahan bukan sekedar memiliki pasangan kemudian selesai. Yang terpenting selanjutnya bagaimana. Bukan bagaimana nanti saja
Menurut Muhammad Al Ghazali, pernikahan bukan sekadar cinta seorang laki-laki terhadap cumbu rayu perempuan. Pernikahan adalah membangun rumah tangga yang tentram dalam jiwa dan etika sosial, yang berada dalam bingkai keimanan kepada Allah SWT, hidup sesuai dengan petunjuk-petunjuk-Nya, dan beramal untuk menjunjung tinggi agama-Nya, serta menyebarluaskan risalah-Nya.
Pernikahan itu awalnya menyatukan dua orang dengan segala potensi yang dimiliknya masing-masing. Seperti sesuatu yang disatukan pastinya akan ada proses saling mengenal yang terkadang dipenuhi dengan benturan-benturan karena perbedaan kebiasaan dan sudut pandang.
Dalam proses adaptasi ini banyak proses tarik menarik. Kita ingin pasangan berubah sesuai dengan apa yang kita inginkan. Alih-alih mendapatkan apa yang diinginkan, kita malah menjadi kelelahan karena terus berusaha mengubah.
Kita lupa bahwa pernikahan adalah proses yang kita lakukan sepanjang usia pernikahan kita. Kita lupa pernikahan bukan selalu tentang aku dan kamu tapi selalu tentang kita, suami dan istri.
Kita lupa akan tujuan utama pernikahan kita yaitu mencari ketenangan dan ketentraman. Komunikasi adalah jalan yang paling penting untuk memahami orang lain. Begitu juga dalam pernikahan, komunikasi adalah hal terpenting dalam menjaga pernikahan.
Dalam pernikahan semua akan berjalan dengan baik jika ada kerjasama antara suami dan istri. Tugas utama pernikahan adalah untuk memelihara iman, ibadah dan akhlak.
Suami dan istri bekerjasama dalam memelihara prilaku yang benar, tradisi yang baik dan teladan yang mulia di dalam keluarga. dengan kerjasama ini, kita akan bertemu pada kesuksesan dunia akhirat.
Lalu dimana cinta sejati? Cinta sejati adalah saat kita bertumbuh sebagai pasangan, saling belajar, dan tidak pernah menyerah satu sama lain. [Maya Agustiana/Cms]