BUKU Meneladani Akhlak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ini ditulis oleh Imam Abu asy-Syaikh al-Ashbahani.
Buku ini berisi himpunan hadis dan riwayat sahih tentang akhlak mulia, budi pekerti luhur, kebiasaan baik, dan perilaku terpuji Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam bermuamalah maupun beribadah sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari setiap Mukmin.
“Sungguh, telah ada dalam diri rasulullah suri tauladan yang baik bagi kalian.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah teladan terbaik bagi setiap muslim.
Beliau diutus tak hanya untuk menyampaikan risalah dari Allah, namun juga memperbaiki akhlak dan budi pekerti umat manusia.
“Sebenarnya, aku ditugaskan juga untuk membentuk akhlak yang luhur,” demikian sabda beliau.
baca juga: Resensi Buku Islam Revolusi dan Ideologi, Karya Buya Hamka
Resensi Buku Meneladani Akhlak Nabi Muhammad
Oleh karena itu, beliau selalu memberikan teladan budi pekerti yang baik kepada siapa pun, dalam kondisi apa pun, dan pada situasi apa pun.
Buku ini menghimpun lebih dari 800 hadis dan riwayat tentang akhlak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Dibandingkan dengan karya sejenis, buku yang ditulis Imam Abu Syaikh (w. 369 H) ini lebih kaya akan maklumat dan materi.
Keluhuran budi pekerti Nabi Muhammad digambarkan secara utuh, mendetail, dan hidup. Selain itu, dipaparkan pula bagaimana beliau berakhlak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Karya ini akan membawa pembaca menikmati dan menghayati keindahan akhlak Rasulullah.
Keluasan materi dan kekayaan maklumatnya pun akan menuntun kita selangkah demi selangkah untuk meneladani beliau dalam seluruh aktivitas yang kita jalani, baik dalam hal ibadah maupun muamalah.
Alhasil, dengan membaca karya ini, pembaca tidak hanya akan dapat menerapkan sunnah-sunnah Rasulullah, namun juga dapat berakhlak dengan akhlak beliau.
Segera dapatkan buku Meneladani Akhlak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (363 Halaman) karya Imam Abu asy-Syaikh al-Ashbahani di toko buku terdekat di kota kamu.
Sumber: dakwahdigitalindonesia