SETAN itu musuh bebuyutan manusia. Mereka tak pernah berhenti. Keberadaan mereka tak jauh dari hati.
Dunia ini Allah ciptakan sebagai ujian. Salah satu ujiannya adalah keberadaan setan. Tak terlihat tapi begitu bisa dirasakan.
Setan tak pernah jauh dari hati manusia. Mereka menunggu saat manusia lengah. Sebab utama lengahnya adalah lupa kepada Allah.
Ketika Allah terlupakan, saat itulah hati seperti tak bertuan. Di saat yang bersamaan, setan menjadi pengendali.
Tak ada perintah Allah subhanahu wata’ala yang dilakukan sebanyak-banyaknya, kecuali zikrullah: berzikir sebanyak-banyaknya.
Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Ketika nama Allah hadir di hati, setan menjauh. Begitu tak disebut, setan kembali ingin mendominasi. Berzikir sebanyak-banyaknya, selain menyehatkan hati, juga melindungi hati dari incaran setan.
Selain menunggu, setan juga menghembuskan bisikan jahat. Apa saja: menakuti, menyesatkan, dan memanjangkan angan-angan.
Kenapa hati? Karena hati merupakan pusat kendali manusia. Jika ia baik, baik semuanya. Begitu pun jika buruk, rusaklah perilaku manusia.
Ketika zikir tak kunjung datang dari dalam diri seseorang, ia butuh bantuan dari luar. Persis seperti pernafasan yang tersendat. Ia butuh pernafasan buatan dari luar.
Bantuan dari luar berasal dari saudara seiman. Bentuknya berupa sapaan, teguran, bimbingan, dan sejenisnya. Saling nasihat tentang kebenaran dan kesabaran.
Tentang kebenaran adalah apa saja yang diajarkan Islam. Dan tentang kesabaran merupakan bentuk ketekunan dan keberlanjutan. Jangan pernah berhenti untuk saling menyapa, mengingatkan, dan saling membimbing.
Di situlah kenapa seorang mukmin tak boleh sendirian. Ia butuh lingkungan. Kadang setan tak terusir dari dalam diri seseorang, tapi bisa dilakukan dari luar.
Saat kita merasakan begitu kuatnya cengkeraman setan, itu pertanda kita butuh bantuan dari luar. Mintalah nasihat dari saudara seiman.
Sebaliknya, ketika ada saudara seiman yang tak kuat menghadapi setan sendirian, ia sangat butuh bantuan kita. Sapalah, ingatkan, dan bantu untuk bisa kembali melazimkan zikrullah.
Jangan pernah menjauh dari saudara seiman. Sebagaimana, setan tak pernah kerja sendirian. [Mh]