RATUSAN mahasiswa ditangkap dalam protes perang Gaza di AS. Polisi keluar dengan kekuatan penuh.
Beberapa menggunakan bahan kimia yang mengiritasi dan taser untuk membubarkan mahasiswa, karena semakin banyak universitas yang bergabung dalam gerakan ini.
Dilansir dari aljazeera, ratusan mahasiswa telah ditangkap di berbagai universitas di Amerika Serikat, dan dilaporkan terjadi bentrokan antara demonstran pro-Israel dan pro-Palestina di UCLA.
Kelompok pro-Palestina di Universitas California di Los Angeles telah berkembang dalam beberapa hari terakhir, namun para pengunjuk rasa kontra juga menjadi semakin vokal dan terlihat.
Pada hari Ahad (28/04/2024), suasana berubah menjadi buruk ketika beberapa demonstran menerobos penghalang yang dibuat untuk memisahkan kedua faksi, menurut Mary Osako, wakil rektor UCLA untuk komunikasi strategis.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Orang-orang dari kedua belah pihak kemudian saling dorong dan dorong, meneriakkan slogan-slogan dan hinaan dan dalam beberapa kasus saling bertukar pukulan.
Polisi kampus yang bersenjatakan pentungan akhirnya memisahkan kelompok tanding tersebut.
Mary Osako mengatakan universitasnya patah hati atas kekerasan tersebut dan telah menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan.
Baca juga: Anak-anak Palestina Rusak Pikirannya Akibat Pengepungan dan Kekerasan Israel
Perkelahian di UCLA, Ratusan Mahasiswa Ditangkap Dalam Protes Perang Gaza di AS
“Sebagai institusi pendidikan tinggi, kami berpegang teguh pada gagasan bahwa meskipun kami berbeda pendapat, kami tetap harus saling menghormati dan mengakui kemanusiaan satu sama lain,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami kecewa karena ada orang-orang tertentu yang malah memilih untuk membahayakan keselamatan fisik masyarakat.”
Meskipun polisi Los Angeles tidak dipanggil di UCLA dan tidak ada penangkapan yang dilakukan, petugas di bagian lain negara itu dikerahkan ke kampus-kampus pada hari Sabtu (27/04/2024).
Polisi tersebut beberapa menggunakan bahan kimia pengiritasi dan taser untuk membubarkan para mahasiswa, saat protes menyebar.
Di Boston, polisi menahan sekitar 100 orang saat membersihkan kamp protes di Universitas Northeastern.
Universitas tersebut mengatakan langkah mereka dilakukan setelah apa yang dimulai sebagai demonstrasi mahasiswa dua hari lalu disusupi oleh penyelenggara profesional yang tidak berafiliasi dengan Northeastern.
Ia menambahkan bahwa orang-orang yang ditahan dan menunjukkan kartu pelajar yang sah telah dibebaskan dan akan menghadapi proses disipliner, bukan tindakan hukum.[Sdz]