DI antara ciri-ciri doa kita kembali dari umroh adalah sebagai orang yang bertaubat (ta’ibun), sedangkan setiap gerak-gerik dan kediaman kita menunjukkan sikap seorang hamba yang taat beribadah (‘abidun).
Melaksanakan umroh tidak hanya sekedar mengunjungi tanah suci dan melakukan rangkaian ritual, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, dan memperoleh berkah serta keberkahan.
Baca juga: Keberlanjutan Amal Adalah Pertanda Bahwa Amal Diterima
Doa Kembali dari Ibadah Umroh
Menurut buku Dahsyatnya Umrah karya Dr. Khalid Abu Syadi, ketika kembali dari perang, haji atau umroh, Rasulullah memanjatkan doa, “Aibun ta’ibun ‘abidun li rabbina hamiddun”.
Aibun tidak hanya kembalinya jasad ke negeri semula, tetapi juga kembalinya hati menuju kediaman hakiki di pangkuan Allah serta cenderung mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Adapun dalil kebenaran tentang kita adalah tatkala bersujud di hadapan Allah (sajidun). Dalam pada itu, kita mesti menyatakan bahwa tidak ada keutamaan yang kita miliki.
Semua keutamaan dan anugerah itu milik Allah semata. Karena itu, hati kami senantiasa berseru sebelum lisan kami berkata, “Hanya kepada Allah kami mengucapkan puji syukur” (li rabbina hamidun).
Wahai saudaraku yang merindukan ibadah umroh, hendaklah kamu membaca berulang-ulang doa tersebut dalam perjalanan pulang kamu.
Ucapkan dengan lisan kamu tanpa henti-henti. Dengan begitu, doa tersebut akan memenuhi hati kamu, lantas menegur diri kamu, kemudian memperbaharui perjanjian kamu, menyenangkan Allah dan mengubur dalam-dalam kesombongan setan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dalam berdoa, memohon kepada Allah untuk menerima ibadah yang telah dilakukan, serta memperoleh berkah dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kembali dari ibadah umroh, mari kita terus menjaga keimanan, ketaqwaan, dan amalan-amalan yang telah kita lakukan di Tanah Suci. [Din]