• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 2 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Belajar dari Burung Kedasih

April 2, 2024
in Nasihat
Belajar dari Burung Kedasih

Ilustrasi, foto: cerita.wanitabaik.com

306
SHARES
2.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BELAJAR dari burung kedasih yang culas, egois, dan rakus. Dan para pecinta burung paham betul kalau semua burung kedasih seperti itu.

Burung kedasih begitu terkenal di masyarakat perkampungan. Suaranya melengking ‘meneror’ seisi kampung. Mitos-mitos buruk pun dialamatkan ke burung kedasih.

Ada yang mengaitkan burung kedasih pertanda kematian. Ada yang menghubungkan dengan kehadiran jin dan setan. Dan sebagainya.

Burung kedasih memang bersuara nyaring. Menariknya, ia bersuara kapan saja: pagi, siang, sore, bahkan malam. Nah, ketika di saat malam itu warga kampung merasakan ‘horor’.

Bukan tentang suaranya saja yang menakutkan. Perilakunya pun buruk. Burung kedasih hidup sendiri. Bahkan dengan sesama kedasih pun tak pernah kumpul.

Kecuali, kedasih jantan dan betina ketika keduanya ingin kawin. Itu pun hanya sesaat saja. Setelah kawin, keduanya kembali ke habitat masing-masing.

Betina yang dibuahi pejantan tak ingin membuat sarang. Dan memang, tak satu pun burung kedasih yang membuat sarang untuk anak-anaknya.

Si betina hanya perlu mencari sarang burung lain. Di saat indukan pemilik sarang itu lengah, kedasih betina bertelur di sarang itu. Jika jumlah telur yang sudah ada misalnya empat, si kedasih membuang satu telur untuk diganti dengan satu telurnya.

Setelah bertelur dan membuang telur tuan rumah, kedasih betina ‘kabur’ begitu saja. Ia tak pernah peduli nasib anaknya.

Kehidupan pun berlanjut untuk calon bayi kedasih di sarang ‘orang’ lain. Setelah menetas, anak burung kedasih menunjukkan perilaku jahat.

Ia begitu rakus. Semua jatah ia ambil alih.  Sepertinya tak ada kata cukup untuk si bayi kedasih.

Bukan itu saja, bayi kedasih secara alami mendorong benda apa pun di dekatnya hingga keluar sarang. Termasuk yang didorong itu telur-telur atau bayi-bayi ‘tuan rumah’. Sehingga, dia sendiri yang akhirnya tinggal di sarang.

Induk burung  tuan rumah yang tak paham dengan kedasih akan rugi dua kali. Rugi karena anak-anak kandungnya dilempar keluar. Dan, rugi karena capek-capek membesarkan bayi burung yang bukan anaknya. Rakus, lagi.

Ketika anak burung kedasih besar, ia akan terbang begitu saja. Ia meninggalkan sarang dan orang tua angkatnya tanpa beban. Begitu seterusnya.

**

Allah memperlihatkan hikmah penciptaannya di alam untuk menjadi pelajaran. Burung kedasih adalah contoh buruk untuk disimak.

Bahwa, hidup bukan sekadar tentang diri sendiri. Hidup juga tak boleh ditempuh dengan menghalalkan segala cara.

Hidup adalah tentang saling memberikan maslahat untuk diri dan sekitar. Semangat untuk saling menguntungkan, bukan merugikan. Dari situlah keberkahan hidup akan terus dirasakan. [Mh]

 

Tags: Belajar dari Burung Kedasih
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Kultum Ramadan Hari Kedua Puluh Tiga, Menyempurnakan Puasa dengan Zakat Fitrah

Next Post

Tips Menyimpan Kue Lebaran agar Tahan Lama dan Tidak Berjamur

Next Post
Tips Menyimpan Kue Lebaran agar Tahan Lama dan Tidak Berjamur

Tips Menyimpan Kue Lebaran agar Tahan Lama dan Tidak Berjamur

Tutup Safari Ramadhan, BAZNAS dan MUI Kumpulkan Rp5,2 Miliar Infak Kemanusiaan Palestina

Tutup Safari Ramadhan, BAZNAS dan MUI Kumpulkan Rp5,2 Miliar Infak Kemanusiaan Palestina

Aku Dekat Engkau Lebih Dekat

Aku Dekat Engkau Lebih Dekat

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7573 shares
    Share 3029 Tweet 1893
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3163 shares
    Share 1265 Tweet 791
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1534 shares
    Share 614 Tweet 384
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5136 shares
    Share 2054 Tweet 1284
  • Penyebab Anak Memiliki Lubang Kecil di Dekat Telinga

    625 shares
    Share 250 Tweet 156
  • Berhati-hati untuk Berbeda

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    406 shares
    Share 162 Tweet 102
  • 3 Hal Yang Tidak Bisa Kembali Dalam Kehidupan Kita

    225 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5102 shares
    Share 2041 Tweet 1276
  • Pengertian dan Macam-Macam Makhorijul Huruf, Tempat-Tempat Keluarnya Huruf

    1218 shares
    Share 487 Tweet 305
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga