WARGA Palestina buka puasa di reruntuhan rumahnya yang telah dibom oleh Israel.
Tekad kuat yang dimiliki rakyat Gaza untuk mempertahankan tanah air milik mereka tidak goyah meski Israel terus berusaha meratakan Palestina.
Dengan teguhnya terlihat keluarga ini berada di antara reruntuhan untuk terus kuat bersama.
Warga Palestina merayakan Ramadan dalam suasana hati yang suram seiring dengan peningkatan langkah-langkah keamanan yang dilakukan oleh polisi Israel dan momok perang dan kelaparan di Gaza.
Bantuan yang dikirimkan untuk warga gaza dihadang oleh Israel dengan cara menembaki orang-orang tanpa melihat umur tidak memiliki batasan. Bantuan yang dikirimkan melalui jalur udara juga dihadang oleh pasukan Israel.
Anak-anak di Jalur Gaza mengalami kelaparan setiap hari, begitu pula orang tua mereka yang sering kali tidak memberikan makanan kepada anak-anak mereka setidaknya satu kali sehari.
Pria Palestina, Ismail Al-Khlout membaca Al-Qur’an sambil menunggu berbuka puasa dengan duduk di reruntuhan rumahnya yang hancur akibat serangan militer Israel.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sementara itu, dilansir dari aljazeera, Israel menggunakan birokrasi dengan sengaja menghalangi pasokan bantuan ke Gaza, klaim Oxfam.
Penegasan LSM tersebut tertuang dalam laporan berjudul “Menimbulkan Penderitaan dan Kehancuran yang Belum Pernah Ada Sebelumnya.”
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya protes internasional terhadap kekurangan makanan, air dan obat-obatan di daerah kantong Palestina yang terkepung dan terpukul.
Salah satu badan PBB memperingatkan bahwa kelaparan akan terjadi paling lambat pada bulan Mei.
Baca juga: Yazan Mati Kelaparan di Tengah Perang Israel di Gaza
Warga Palestina Buka Puasa di Reruntuhan Rumahnya
Laporan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa Israel melanggar salah satu ketentuan utama yang diminta oleh Mahkamah Internasional (ICJ) untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan mengingat risiko genosida di Gaza.
“Orang-orang yang tinggal di Gaza akan menderita kematian massal akibat penyakit dan kelaparan jauh melebihi 31.000 korban perang Palestina saat ini, kecuali Israel mengambil langkah segera untuk mengakhiri pelanggaran yang dilakukannya,” tambahnya.[Sdz]