PUASA memiliki pengaruh pada tumbuh kembang anak-anak hingga masa remaja, “Puasa memiliki banyak pengaruh untuk tumbuh kembang anak, terutama anak-anak di usia pra remaja dan remaja. Secara ilmiah puasa dapat memengaruhi pola makan, pola tidur dan fungsi kognitif anak,” jelas Wina seorang Terapis Okupasi Anak, dalam acara Talkshow yang diadakan oleh Hijup Parenting Club. (Sabtu, 16/03/2024)
Sedangkan anak-anak yang lebih dini yang masih dalam proses pengenalan dan pembiasaan, puasa dapat berpengaruh pada pola perilaku anak.
Anak bisa bertoleransi terhadap aktivitas puasa dari awal sampai akhir, ia juga bisa meregulasi diri, dan meregulasi emosi.
“Bisa jadi selama dia menahan makan, menahan lapar, dia punya banyak sekali yang dia rasakan, entah itu secara fisik dia merasa lapar, atau secara emosi dia merasa kesal,” tutur Wina.
Baca Juga: Kultum Ramadan Hari Keenam, Puasa dan Kesehatan Hati
Pengaruh Puasa untuk Tumbuh Kembang Anak
Dalam tahap pengenalan atau pembiasaan puasa, orangtua bisa menemani anak agar ia bisa belajar meregulasi diri selama puasa
“Kalau anak bisa menahan diri dan bisa menyalurkan emosinya dengan cara yang tepat saat puasa itu sangat memengaruhi juga ke proses perkembangan emosi anak,” tambah Wina.
Wina juga mengatakan bahwa tidak ada batas terstandar untuk anak mulai berpuasa. Puasa bisa diajarkan sedini mungkin, tergantung apa yang ingin diajarkan di awal.
“Misalnya saat anak sudah mulai sering bertanya, dan berpikir kritis, orangtua bisa mengenalkan bukan semata-mata menyuruh anak untuk berpuasa penuh tapi mengenalkan nilai-nilai puasa, apa itu puasa, apa yang harus dilakukan selama puasa,apa yang harus ditahan saat puasa, atau sesimpel bagaimana cara mereka menahan diri saat puasa,” lanjut Wina.
Islam juga mulai mewajibkan anak berpuasa saat sudah mencapai usia baligh sehingga di bawah itu masih dalam proses pengenalan dan latihan.
Selain itu, Wina mengatakan tidak ada pengaruh asupan gizi pada anak yang berpuasa jika selama sahur dan berbuka orangtua memberikan makan dan minuman yang bergizi.
Terutama anak-anak yang sudah memasuki usia baligh tidak akan menurunkan kemampuan akademisnya saat berpuasa.
“Akan tetapi khusus anak-anak usia dini yang sejak awal sulit makan, orangtua harus mencari cara agar anak tetap terpenuhi nutrisinya sebelum orangtua mengenalkan mereka untuk berpuasa,” ucap Wina.
Orangtua hendaknya memperhatikan kesejahteraan fisik anak terlebih dahulu saat mengenalkannya tentang puasa.
Tips Membiasakan Anak Berpuasa
Wina menegaskan bahwa membiasakan anak berpuasa adalah proses yang panjang dan bukan sekali jadi, yang terpenting orangtua sudah harus mengenalkan anak jauh hari sebelum bulan puasa.
Di mulai dari sebelum puasa, orangtua bisa mengenalkan segala hal tentang puasa, mulai dari apa itu puasa, tatacaranya, keutamaannya dan lain-lain. Orangtua juga bisa mengenalkan puasa kepada anak melalui berbagai macam cara yang menyenangkan, seperti melalui kisah-kisah Nabi dan sahabat, atau melalui lagu.
Selanjutnya, selama proses berpuasa di bulan Ramadan, orangtua tetap menemani dengan melakukan validasi perasaan anak yang sedang belajar berpuasa. Orangtua hendaknya tidak memaksa dan tidak memberikan janji-janji tertentu.
[Ln]