MEMASUKI hari kelima Ramadan 1445 Hijriah, santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat telah khatam Alquran sebanyak 3900 kali.
Hal ini disampaikan Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN KH MZ Fadzlan R Garamatan.
“Alhamdulillah santri-santri sudah mengkhatamkan Alquran 3900 kali dari target 6000 kali pada Ramadhan 1445 Hijriah,” ungkap Kiai Fadzlan di sela-sela buka puasa bersama di Ponpes Nuu Waar AFKN, Sabtu (16/3/2024).
Menurut Kiai Fadzlan, Khatamul Quran merupakan tradisi Ponpes Nuu Waar setiap Ramadan. Setiap tahun, target khatam Alquran meningkat 500 kali.
“Ramadhan 2023 lalu target khatam 5500 kali. Tahun ini 6000 kali. Tahun depan, Insyaallah meningkat 6500 kali,” kata dai asal Fakfak, Papua Barat ini.
baca juga: Masjid Agung Nuu Waar Bakal Jadi Kawasan Wisata Religi dan Pusat Informasi Dakwah Papua
Hari Kelima Ramadan, Santri Ponpes Nuu Waar Khatam Alquran 3900 Kali
Dijelaskan Kiai Fadzlan, Khatamul Quran melibatkan 1200 peserta yang meliputi para santri, guru, hingga karyawan Ponpes Nuu Waar.
“Mereka bersama-sama mulai dari subuh, dhuha, zuhur, ashar, magrib dan setelah terawih membaca bersama-sama juz yang telah ditetapkan,” ujar Kiai Fadzlan.
Kiai Fadzlan tidak menampik jika ada kendala yang dihadapi.
“Mengenai kendala, kita mengatur waktu. Ya memang ada yang kurang tidur. Tapi kita bisa siasati. Alhamdulillah,” ujar Kiai Fadzlan.
Menurut rencana, Khatamul Quran berlangsung hingga 27 Ramadan 1444 Hijriah.
Khatamul Quran sengaja digelar lebih awal bulan Syaban agar tercapai target.
Kemudian memberi kesempatan kepada santri untuk lebih intens berinteraksi dengan Alquran.
“Sehingga mereka bermainnya dengan Alquran. Kita memancing itu di luar bulan Ramadhan. Kita mencuri start dari bulan Syaban,” jelas Kiai Fadzlan.
Adapun kegiatan Khatamul Quran 1445 hijriah berlangsung mulai 23 Syaban hingga 27 Ramadan.
Ke depan, pondok pesantren ini berencana menyelenggarakan program khatam tafsir.
“Para santri harus tahu tafsirnya apa. Tentu baca ayat, dia baca juga tafsirnya sehingga orang bicara ayat, dia sudah tahu. Ketika dia pulang ke kampung, dia tahu dan yang ini akan dilakukan,” kata Kiai Fadzlan.[ind]