PADA hari Kamis, 29 Februari 2024, pasukan Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang berlomba menarik makanan dari bantuan di Kota Gaza. Dikutip dari website al jazeera, Setidaknya ada 112 orang tewas dalam kekacauan tersebut.
Awalnya tentara Israel menyalahkan kerumunan tersebut, semestara itu seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa tentara menembaki kerumunan setelah beberapa warga Palestina mulai menuju ke arah pasukan Israel dengan cara yang membahayakan mereka.
Hamas mengecam serangan itu sebagai kejahatan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah membunuh lebih dari 13.000 pejuang Palestina di Gaza sejak dimulainya invasi darat kemungkinan masih menyisakan kelompok bersenjata Palestina.
Dengan kekuatan yang cukup besar karena Hamas memiliki 40.000 pejuang sebelum perang terakhir dimulai pada bulan Oktober.
Baca juga: Menteri Luar Negeri RI Ungkap Sikap Indonesia terhadap ICJ Palesti
Innalillahi, Warga Gaza Ditembaki Saat Menunggu Paket Bantuan, 112 Orang Wafat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Austria mendesak Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon agar tidak meningkatkan konflik di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon yang bergejolak dan menyatakan harapan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
Yaman juga mengutuk pembunuhan Israel terhadap lebih dari 100 warga sipil Palestina yang menunggu bantuan makanan di dekat Kota Gaza dan mengatakan pembantaian yang sedang berlangsung merupakan kejahatan perang dan hukuman kolektif terhadap orang-orang yang tidak bersalah.
Di tempat lain, politisi Veteran sayap kiri Inggris memenangkan pemilihan sela di Kota Rochdale di Barat Laut Inggris, setelah mencalonkan diri dengan platform yang mendukung Palestina dan anti Israel.
Di tempat lain, di Tepi Barat yang diduduki, pemukim Israel menyerang rumah warga Palestina dengan batu di pinggiran kota Jalud, tenggara Nablus. [Din]