DALAM kegiatan pelepasan dan pendampingan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan program Kampus Mengajar.
Menurutnya, program ini merupakan wujud kontribusi pendidikan tinggi dalam aspek pengabdian dengan memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan.
“Perjuangan tak henti dalam cakrawala dunia pendidikan mengantarkan program ini hingga angkatan ketujuh. Mahasiswa yang memberikan bantuan dalam penyusunan program pembelajaran inovatif dan adaptif teknologi menjadi ujung tombak dalam membawa terobosan positif di lingkungan sekolah penugasan,” ucap Nunuk Suryani di Jakarta, pada Senin (19/2).
Baca Juga: Universitas Al-Azhar Kairo, Kampus Favorit Para Pelajar Indonesia
Kolaborasi Semua Pihak Wujudkan Dampak Positif Program Kampus Mengajar
Acara ini disiarkan secara daring melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI dan luring secara serempak di 34 provinsi.
Selanjutnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyoroti pelaksanaan program kampus mengajar yang sudah memasuki Angkatan ketujuh. Kiki menuturkan, program ini memberikan pengalaman belajar berbeda yang sangat unik bagi mahasiswa, para siswa, dan para guru di sekolah sasaran.
“Saya ingin mengapresiasi kepada seluruh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu dan Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi yang telah mendukung pemetaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sekolah sasaran untuk Program Kampus Mengajar Angkatan 7, merupakan hal yang baru kita semua,” ucap Kiki Yuliati.
Berikutnya, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, mengatakan bahwa program ini telah memegang peranan penting dalam membantu pemerintah memulihkan dan mentransformasi pembelajaran pasca pandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah-sekolah sasaran.
Dirjen Iwan berharap, dengan pengetahuan dan keilmuan yang telah dikuasai, para mahasiswa dapat membantu mendorong inovasi proses pembelajaran, baik dalam bentuk program pembelajaran ataupun membangun budaya baru yang dapat dijalankan secara berkelanjutan oleh guru dan berbagai pihak sekolah.
“Kami juga berharap adik-adik dapat membangun komunikasi yang baik dengan ekosistem di sekolah, mendengar pengalaman serta pengetahuan yang adik-adik miliki, sehingga membuka wawasan para murid dan memotivasi mereka untuk dapat meningkatkan minatnya dalam berbagai bidang,” tutur Iwan lebih lanjut.
Sebelum mengakhiri, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, mengapresiasi pilihan pengabdian dari para mahasiswa untuk berkontribusi dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekolah.
Menurutnya, selama bertugas mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan akan berkolaborasi bersama para guru dan kepala sekolah dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif kreatif serta menyenangkan yang berkaitan dengan literasi dan numerasi.
Sumber: Kemendikbud