SATU ayat Al-Qurán yang berisi kunci kesuksesan dunia akhirat dijelaskan oleh Ustaz Iman Santoso, Lc. yang mengutip Surat An-Nisa’ ayat 36.
Allah Subhanahu wa taala berfirman:
{ ۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا }
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabīl dan hamba sahaya yang kamu miliki.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. [Surat An-Nisa’: 36]
Satu ayat ini adalah kunci kesuksesan dunia dan akhirat.
Pertama, hablum minallah (hubungan dengan Allah), yaitu beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan tidak mensekutukan-Nya.
Kedua, hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia), berbuat baik kepada manusia secara umum, dan khususnya orang yang terdekat sebagaimana disebut dalam ayat.
baca juga: Tiga Jenis Hakim di Akhirat
Satu Ayat Kunci Kesuksesan Dunia Akhirat
1. Walidain (kedua orang tua)
Ihsan kepada orang tua, ibu dan ayah adalah kunci kesuksesan manusia, doanya sangat mujarrab dan pengaruhnya sangat kuat. Masuk dalam golongan orang tua, yaitu mertua dan guru, walaupun tidak sama persis.
2. Dzawil Qurba (kerabat, dekat atau jauh)
Hubungan shilaturahim keluarga harus terus dikuatkan baik yang ke atas (paman, bibi dll), ke samping ( saudara kandung dll) maupun ke bawah (ponakan dll).
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عن أبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ:((مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ))، أخرجه البخاري.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).” (HR Bukhari).
3. Yatama (anak yatim)
Anak yatim baik yang bapaknya meninggal, ibunya atau keduanya harus menjadi perhatian setiap muslim, karena itu adalah kunci keberkahan dan kesuksesan.
4. Masakin (fakir miskin)
Tingkat fakir miskin di Indonesia masih sangat tinggi, sehingga rawan keburukan, kejahatan bahkan kekafiran. Rasulullah saw berdoa:
اللَّهمَّ إنِّي أَعوذُ بكَ منَ الكُفرِ والفَقرِ
Ya Allah aku berlindung dsri kekufuran dan kefakiran (HR Abu Dawud)
5. Al-Jari dzil-Qurba (tetangga dekat, termasuk yang ada hubungan kerabat).
6. Al-Jaaril junub (tetangga jauh, dan yang tidak ada hubungan kerabat).
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِي جَارَهُ
“Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya” (HR Bukhari).
Tetangga dalam Islam ada 3 tingkatan, tetangga yang punya hubungan kerabat, muslim dan dekat secara tempat; tetangga muslim dan dekat; dan tetangga non muslim dan dekat secara tempat.
7. As-Shohib bil-jambi (teman sejawat, termasuk istri, teman sekolah, teman satu asrama atau perumahan, teman kantor, teman dalam perjalanan, teman komunitas dll).
8. Ibnu Sabil (musafir).
9. Ma malakat aymanukum
(kalau dahulu hamba sahaya yang dimiliki, tetapi sekarang tidak ada, bisa masuk pegawai, PRT dan hewan yang dimiliki).
Selanjutnya Allah mengingatkan pada hamba-Nya bahwa Allah tidak menyukai orang yang sombong dan bangga diri. Itulah kunci kesuksesan di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bis-shawaab.[ind]