ChanelMuslim.com – Menanggapi maraknya warga Indonesia terlibat ISIS, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, menilai seseorang terlibat terorisme atau tidak, bukan dari celana cingkrang dan berjenggot.
“IS itu berpaham takfiriah, yang artinya semua orang di luar kelompoknya dianggap kafir dan bisa diperangi. Deteksi dini mereka itu hanya dengan dialog. Tidak bisa hanya dengan karena celananya ngatung (di atas mata kaki) dan berjenggot, lalu dicurigai IS,” bebernya, di Jakarta, Minggu (26/4) seperti diberitakan berita satu yang diunggah laman facebook Polda Metro Jaya.
Hal ini berbeda dengan Al Qaeda yang menyasar segala hal kepentingan Barat terutama Amerika Serikat. Sedangkan ideologi IS dinilai lebih keras.
Lebih lanjut, ia mengatakan identifikasi seseorang terlibat teror IS atau tidak adalah dengan berdialog. Dari situ akan terdeteksi cara paham dan pemikiran seseorang apakah dia berpaham takfiriah atau tidak.
“Intinya, kami akan terus deteksi dan monitor. Kalau tidak terlibat pidana, akan kami biarkan, tetapi kalau terlibat, akan kami tangkap. Itulah guna dari monitoring, dan ini cukup bagus,” imbuh Kapolri.
Mantan Kapolda Jatim itu berjanji tidak akan pernah “tidur” untuk menghadapi kelompok teror. Buktinya, jaringan pelaku teror terus dibekuk satu per satu.
“Terorisme ini lebih banyak ideologi, soal pemikiran, yang tidak akan selesai kalau hanya di penjara. Tetapi begitu kami akan terus menindak mereka yang melanggar hukum,” kata Kapolri.
Kapolri berharap, setelah ditangkap itu maka ada pihak lain yang berkontribusi untuk memberi pencerahan pada mereka. Inilah yang menjadi tugas BNPT yang bekerja sama dengan Kementerian Agama.(jwt/beritasatu)